29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:39 AM WIB

Pantai Kotor & Jorok, Pemuda Desa Ramai-ramai Kumpulkan Sampah

TABANAN– Kesal dengan kondisi banyaknya kiriman sampah di pantai, sejumlah pemuda di Desa Pangkungtibah, Kediri Tabanan bergerak membersihkan sampah yang mengotori pantai.

 

Sampah-sampah yang mereka pungut dikumpulkan selanjutnya akan  diolah menjadi karya seni instalasi. 

 

Sejumlah anak muda Desa Pangkungtibah yang mengumpulkan sampah plastik, kayu dan karet itu tergabung dalam Komunitas SOS.

 

Anggota Komunitas SOS I Gede Oka Astawa mengaku memungut sampah-sampah kiriman di pantai yang menumpuk dikumpulkan.  

 

“Mulai kemarin lagi kami bergerak membersihkan sampah laut. Jadi ini saya inisiatif mandiri dan kawan-kawan pemuda, karena di desa tidak ada tukang bersih pantai, ketimbang duduk-duduk di pantai, mendingan bersihkan sampah plastik. Akhirnya ada beberapa pemuda yang peduli melihat kondisi tersebut sehingga mereka ikut terlibat,” kata Oka, Sabtu (22/1).

 

Sampah-sampah pantai yang dipungut nanti sebagai bahan yang dibuat karya instalasi seni. 

 

“Saya mau bikin karya seni instalasi tulisan SOS sesuai nama komunitas, bahannya dari sampah plastik karet dan jenis sampah lainnya. Selain itu kami juga akan buat karya seni patung,” ujar pria yang juga selaku anggota Oka Art Foundation.  

 

Sementara itu, untuk kayu-kayu yang terkumpul dibuat kayu bakar untuk diberikan kepada ibu-ibu desa yang mencari kayu bakar. 

 

Selanjutnya untuk botol-botol plastik di desa dibawa ke bank sampah, sehingga bisa dimanfaatkan. 

 

“Pengumpulan sampah pantai ini dilakukan seminggu dua kali yakni pada hari Sabtu dan Minggu sore. Dengan yang baru terlibat tiga orang pemuda desa,” ungkapnya.

 

Sejauh ini sampah-sampah plastik yang dipungut seperti botol dan sampah karet pihaknya kumpulkan setelah baru eksekusi untuk karya seni. 

 

Lalu berapa banyak sampah yang dikumpulkan? Oka mengaku untuk membuat karya instalasi sebanyak-banyak, karena semakin banyak bahan semakin mudah dan megah monumental membuat karya instalasi. 

 

“Ini akan terus berproses sampai  sampah benar bersih di pantai. Target pembuatan kalau sudah ada bahan mungkin minggu depan sudah bisa eksekusi,” imbuhnya. 

 

 

TABANAN– Kesal dengan kondisi banyaknya kiriman sampah di pantai, sejumlah pemuda di Desa Pangkungtibah, Kediri Tabanan bergerak membersihkan sampah yang mengotori pantai.

 

Sampah-sampah yang mereka pungut dikumpulkan selanjutnya akan  diolah menjadi karya seni instalasi. 

 

Sejumlah anak muda Desa Pangkungtibah yang mengumpulkan sampah plastik, kayu dan karet itu tergabung dalam Komunitas SOS.

 

Anggota Komunitas SOS I Gede Oka Astawa mengaku memungut sampah-sampah kiriman di pantai yang menumpuk dikumpulkan.  

 

“Mulai kemarin lagi kami bergerak membersihkan sampah laut. Jadi ini saya inisiatif mandiri dan kawan-kawan pemuda, karena di desa tidak ada tukang bersih pantai, ketimbang duduk-duduk di pantai, mendingan bersihkan sampah plastik. Akhirnya ada beberapa pemuda yang peduli melihat kondisi tersebut sehingga mereka ikut terlibat,” kata Oka, Sabtu (22/1).

 

Sampah-sampah pantai yang dipungut nanti sebagai bahan yang dibuat karya instalasi seni. 

 

“Saya mau bikin karya seni instalasi tulisan SOS sesuai nama komunitas, bahannya dari sampah plastik karet dan jenis sampah lainnya. Selain itu kami juga akan buat karya seni patung,” ujar pria yang juga selaku anggota Oka Art Foundation.  

 

Sementara itu, untuk kayu-kayu yang terkumpul dibuat kayu bakar untuk diberikan kepada ibu-ibu desa yang mencari kayu bakar. 

 

Selanjutnya untuk botol-botol plastik di desa dibawa ke bank sampah, sehingga bisa dimanfaatkan. 

 

“Pengumpulan sampah pantai ini dilakukan seminggu dua kali yakni pada hari Sabtu dan Minggu sore. Dengan yang baru terlibat tiga orang pemuda desa,” ungkapnya.

 

Sejauh ini sampah-sampah plastik yang dipungut seperti botol dan sampah karet pihaknya kumpulkan setelah baru eksekusi untuk karya seni. 

 

Lalu berapa banyak sampah yang dikumpulkan? Oka mengaku untuk membuat karya instalasi sebanyak-banyak, karena semakin banyak bahan semakin mudah dan megah monumental membuat karya instalasi. 

 

“Ini akan terus berproses sampai  sampah benar bersih di pantai. Target pembuatan kalau sudah ada bahan mungkin minggu depan sudah bisa eksekusi,” imbuhnya. 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/