DENPASAR-Aksi bersih- bersih sampah plastik digelar Housekeeper Community Bali (HCB), di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar, Minggu pagi (23/1).
Bersinergi dengan sejumlah organisasi sosial seperti Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Propinsi Bali, Cobras (para lansia pensiunan TNI-Polri, birokrat, BUMN), dan LSM KORdEM Bali.
Pada aksi bersih- bersih tersebut, menjadi istimewa karena mendapatkan dukungan anggota Komisi III DPR RI Dapil Bali dari Fraksi PDI Perjuangan I Wayan Sudirta, SH.
Politisi asal Desa Pidpid, Kecamatan Abang Kabupaten Karangasem ini berbaur memungut sampah bersama pentolan sekaligus pendiri HCB seperti Ketua HCB Nyoman Bagiartha, Wakil Ketua HCB Wayan Suteja,
Ketua Panitia Kegiatan Kadek Adhista, Ketua Bidang Media Sosial HCB Kadek Udayana Adhi Darma, Ketua IBI Bali Ni Putu Sukarini, Relawan Cobras, dan LSM KORdEM Bali. Kegiatan yang diikuti sekitar 250 orang itu berjalan sampai hari menjelang siang.
Anggota DPR RI Dapil Bali Wayan Sudirta berbaur dalam kegiatan aksi bersih- bersih tersebut karena diundang HCB yang menggelar kegiatan dirangkaian dengan Hari Ulang Tahun ke 2 HCB.
“Pak Sudirta kebetulan sering kita lihat berolahraga di Lapangan Puputan Margarana (Lapangan Renon). Kami dari komunitas akhirnya mengundang beliau untuk ikut aksi,” ujar Ketua Media Sosial HCB Udayana Adhi Darma.
Sementara Ketua HCB Nyoman Bagiartha disela-sela aksi mengatakan program internal yang dilakukan HCB setiap tahun beragam.
Mulai aksi bersih- bersih lingkungan, penggalangan dana untuk peningkatan sumber daya manusia anggota HCB.
“Bersih-bersih yang kami lakukan ini sekaligus mendukung program pemerintah untuk bebaskan Bali dari sampah plastik.
Bahkan kami sudah kampanyekan Bali No Plastic!” ujar pria asal Desa Manggis, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem ini.
Kemudian penggalian dana oleh HCB tujuannya untuk pembiayaan anggota Housekeeper supaya memiliki SDM yang siap saing didunia kerja.
“Menggodok anak-anak Housekeeper makin berkualitas bersaing dengan tenaga luar Bali. Mengedukasi anggota kita, memberdayakan, melatih khusus untuk yang anak-anak Bali.
Sejumlah Housekeeper senior dari Kapal Pesiar, General Manager sampai investor kita undang ke Bali.
Mereka yang datang dari Singapura, Jepang, Australia memberikan pelatihan. Menyiapkan SDM Bali yang siap saing,” ujar Bagiartha.
Sementara untuk aksi eksternal HCB menggelar aksi sosial dengan memberikan bantuan kepada anak asuh dan kurang mampu.
Bahkan Anggota DPR RI Wayan Sudirta kemarin ikut menjadi bapak asuh untuk anak kurang mampu.
“Kita biayai pendidikan anak kurang mampu, biaya sekolah per bulan, melalui sumbangan para member dan bapak asuh.
Termasuk Pak Sudirta hari ini nambah satu anak,” kelakar Bagiartha.
Bagiartha menambahkan aksi –aksi komunitas ini penting bekerjasama dan dapat dukungan dari wakil rakyat.
“Untuk sinergi menyukseskan program pemerintah terutama untuk Bali bebas sampah plastik.
Yang terpenting menjembatani program pusat tersalurkan ke daerah melalui wakil rakyat kita,” tegas Bagiartha.
Sementara Wayan Sudirta yang kemarin diundang dalam aksi bersih-bersih mengatakan bersih- bersih lingkungan merupakan yadnya (persembahan suci) kepada alam semesta.
Aksi bersih- bersih dalam pola Gotong Royong merupakan ajaran Bung Karno.
“Kebersihan dalam ajaran kerohanian itu merupakan persembahan suci untuk alam semesta ini.
Sementara Gotong Royong merupakan ajaran Bung Karno, identik dengan nafas PDI Perjuangan.
Nah saya mendorong nafas dan sikap gotong royong ini kita bangkitkan, kita bumikan kembali dikalangan Wong Cilik supaya tidak terkikis,” ujar advokat senior yang juga Koordinator Tim Hukum DPP PDIP ini.
Sudirta menegaskan untuk aksi bersih -bersih lingkungan yang digelar komunitas dan berbagai organisasi ini kedepan didorong untuk diperluas jangkauannya.
Bisa digelar di seluruh Kabupaten dan Kota secara berkelanjutan dengan menyasar Kawasan Pariwisata dan ruang publik lainnya.
“Ibu Megawati Soekarnoputri (Ketua Umum DPP PDIP) sangat konsen menanamkan pola gotong royong agar diterapkan disetiap lapisan masyarakat.
Gotong- royong ini budaya yang harus dijaga secara keberkesinambungan.
Karena terbukti dengan semangat gotong royong itu segala sesuatu yang kita kerjakan maksimal hasilnya,” tukas Ketua Panitia Perancang Undang-Undang DPD RI perode 2004-2009 dan 2009-2014 ini.