28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:04 AM WIB

66 Tenaga Medis Disiagakan di RS Pratama Tangani Pasien Corona

SINGARAJA – Sebanyak 66 orang tenaga medis kini disiagakan untuk merawat para Pasien Dalam Pengawasan (PDP), yang rencananya dirawat di RS Pratama Giri Emas.

Para tenaga medis itu akan diterjunkan secara bertahap, sesuai dengan kebutuhan dan jumlah pasien yang akan dirawat.

Saat ini para PDP masih fokus dirawat di Ruang Isolasi RSUD Buleleng. Sementara RS Pratama Giri Emas melakukan pengawasan terhadap 18 orang yang sempat melakukan kontak erat dengan PDP yang kini dirawat di RSUD Buleleng.

Belasan orang itu masih beraktifitas seperti biasa di areal rumah sakit, tanpa perawatan sebagaimana pasien di rumah sakit.

“Mereka masih beraktifitas di RS Pratama. Makannya dijaga tiga kali sehari, supaya sistem imun tubuhnya kuat. Kami budayakan hidup bersih dan sehat.

Televisi juga sudah kami pasang kemarin, lengkap dengan parabola biar mereka tidak jenuh,” kata Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa.

Khusus untuk orang-orang dalam pemantauan yang kini diisolasi di RS Pratama Giri Emas, disebut dalam kondisi sehat.

Dari 18 orang itu, sebanyak 10 orang diantaranya diambil sampel swab. Sementara 8 orang lainnya masih dipantau.

“Sepuluh orang yang kami ambil sampelnya itu, yang benar-benar kontak erat dengan PDP. Yang 8 orang ini masih kami pantau.

Kalau ada gejala, akan kami ambil sampel spesimen juga. Mudah-mudahan dalam kondisi sehat, sehingga bisa segera pulang,” kata Suyasa.

Untuk pemantauan di RS Pratama, Suyasa menyebut pemerintah telah menyiapkan 66 orang tenaga medis dan paramedis.

Mereka ada yang bertugas di RSUD Buleleng, RS Pratama Giri Emas, dan Dinas Kesehatan Buleleng. Tim medis itu terdiri dari dokter spesialis, dokter umum, perawat, maupun petugas laboratorium.

“Mereka sudah diberi bimbingan dan penguatan supaya siap. Ini kan kasus yang pertama kali terjadi di seluruh dunia.

Otomatis mereka akan banyak belajar dari berbagai informasi yang didapat, baik dari luar maupun dalam negeri dibuat. Skema insentif sudah kami buat.

Yang jelas ada apresiasi bagi yang ditugaskan di garis depan. Peraturan bupatinya sudah ditandatangani, sekarang masih verifikasi di provinsi,” tegasnya lagi.

Sekadar diketahui, hingga kini ada 4 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di RSUD Buleleng.

Selain itu pemerintah juga memantau secara berkala 62 orang yang masuk kategori Orang Dalam Pentauan (ODP). Dari 62 orang itu, sebanyak 18 orang diantaranya kini menginap di RS Pratama Giri Emas.

Selain itu ada 260 orang lain yang dipantau secara berkala, berdasarkan health alert card (HAC). Pemantauan dilakukan oleh petugas puskesmas selama 14 hari berturut-turut ke tempat tinggalnya.

Ratusan orang itu terdiri dari 215 orang pekerja migran, 42 orang Warga Negara Asing (WNA), dan 3 orang warga yang baru kembali melakukan perjalanan dari luar negeri. 

SINGARAJA – Sebanyak 66 orang tenaga medis kini disiagakan untuk merawat para Pasien Dalam Pengawasan (PDP), yang rencananya dirawat di RS Pratama Giri Emas.

Para tenaga medis itu akan diterjunkan secara bertahap, sesuai dengan kebutuhan dan jumlah pasien yang akan dirawat.

Saat ini para PDP masih fokus dirawat di Ruang Isolasi RSUD Buleleng. Sementara RS Pratama Giri Emas melakukan pengawasan terhadap 18 orang yang sempat melakukan kontak erat dengan PDP yang kini dirawat di RSUD Buleleng.

Belasan orang itu masih beraktifitas seperti biasa di areal rumah sakit, tanpa perawatan sebagaimana pasien di rumah sakit.

“Mereka masih beraktifitas di RS Pratama. Makannya dijaga tiga kali sehari, supaya sistem imun tubuhnya kuat. Kami budayakan hidup bersih dan sehat.

Televisi juga sudah kami pasang kemarin, lengkap dengan parabola biar mereka tidak jenuh,” kata Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa.

Khusus untuk orang-orang dalam pemantauan yang kini diisolasi di RS Pratama Giri Emas, disebut dalam kondisi sehat.

Dari 18 orang itu, sebanyak 10 orang diantaranya diambil sampel swab. Sementara 8 orang lainnya masih dipantau.

“Sepuluh orang yang kami ambil sampelnya itu, yang benar-benar kontak erat dengan PDP. Yang 8 orang ini masih kami pantau.

Kalau ada gejala, akan kami ambil sampel spesimen juga. Mudah-mudahan dalam kondisi sehat, sehingga bisa segera pulang,” kata Suyasa.

Untuk pemantauan di RS Pratama, Suyasa menyebut pemerintah telah menyiapkan 66 orang tenaga medis dan paramedis.

Mereka ada yang bertugas di RSUD Buleleng, RS Pratama Giri Emas, dan Dinas Kesehatan Buleleng. Tim medis itu terdiri dari dokter spesialis, dokter umum, perawat, maupun petugas laboratorium.

“Mereka sudah diberi bimbingan dan penguatan supaya siap. Ini kan kasus yang pertama kali terjadi di seluruh dunia.

Otomatis mereka akan banyak belajar dari berbagai informasi yang didapat, baik dari luar maupun dalam negeri dibuat. Skema insentif sudah kami buat.

Yang jelas ada apresiasi bagi yang ditugaskan di garis depan. Peraturan bupatinya sudah ditandatangani, sekarang masih verifikasi di provinsi,” tegasnya lagi.

Sekadar diketahui, hingga kini ada 4 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di RSUD Buleleng.

Selain itu pemerintah juga memantau secara berkala 62 orang yang masuk kategori Orang Dalam Pentauan (ODP). Dari 62 orang itu, sebanyak 18 orang diantaranya kini menginap di RS Pratama Giri Emas.

Selain itu ada 260 orang lain yang dipantau secara berkala, berdasarkan health alert card (HAC). Pemantauan dilakukan oleh petugas puskesmas selama 14 hari berturut-turut ke tempat tinggalnya.

Ratusan orang itu terdiri dari 215 orang pekerja migran, 42 orang Warga Negara Asing (WNA), dan 3 orang warga yang baru kembali melakukan perjalanan dari luar negeri. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/