26.9 C
Jakarta
28 April 2024, 0:29 AM WIB

Begini Ceritanya Wabup Kasta Atasi Kesurupan di SMPN 4 Banjarangkan

SEMARAPURA – Upacara Guru Piduka di Padmasana SMP Negeri 4 Banjarangkan berlangsung cukup mencengkam, Selasa (22/10) sekitar pukul 09.00. 

Saat ratusan siswa dan guru SMP tersebut sedang melakukan Puja Trisandya bersama, empat siswi tiba-tiba berteriak dan menangis histeris. 

Lantaran sulit dihentikan, Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta pun akhirnya turun tangan untuk menyadarkan para siswa yang kesurupan.

Wakil Kepala Sekolah Kurikulum SMP Negeri 4 Banjarangkan I Made Agus Suardina saat ditemui setelah menangani siswanya yang mengalami kesurupan menuturkan, 

Upacara Guru Piduka itu digelar untuk memohon maaf atas kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. 

Namun, saat ratusan siswa dan guru sedang melakukan Puja Trisandya, satu persatu siswi SMP tersebut mengalami kesurupan. 

“Awalnya Dewa Ayu Nadia kelas IX pingsan. Langsung Kadek Ginanti kelas VII berteriak. Terus Ni Nengah Devi Ariani IX menangis. Setelah itu Ketut Martini Asih VII ikut menangis,” bebernya. 

Saat kesurupan, empat orang siswa tersebut sulit disadarkan dan terus histeris. Karena sulit disadarkan, warga pun akhirnya meminta bantuan Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta yang diketahui sebagai penekun spiritual. 

Setelah dihubungi, Wakil Bupati asal Desa Akah itu pun tiba dan langsung menangani para siswi yang kesurupan. 

Mangku Kasta panggilan akrabnya, memantrai air serta bunga yang dibawanya dan langsung mempercikkan air tersebut ke wajah siswi yang kesurupan.

Para siswi itu pun sadar, namun satu siswi lainnya ternyata kembali mengalami kesurupan. Berkali-kali siswi tersebut kesurupan dan sadar. 

Melihat hal itu, Mangku Kasta meminta agar siswi itu segera dipulangkan agar tidak kembali diganggu. 

“Kalau masih di sekolah, akan kembali lagi kesurupan. Bisa sampai kesurupan seperti ini karena penghuni yang ada di sini tempatnya berupa pohon boni dibongkar. 

Kemudian pindah tempat, ternyata dibongkar juga. Karena tidak ada tempat tinggal lagi dan tidak ada sajen yang diberikan sehingga diganggulah anak-anak ini,” kata Wabup Kasta.

SEMARAPURA – Upacara Guru Piduka di Padmasana SMP Negeri 4 Banjarangkan berlangsung cukup mencengkam, Selasa (22/10) sekitar pukul 09.00. 

Saat ratusan siswa dan guru SMP tersebut sedang melakukan Puja Trisandya bersama, empat siswi tiba-tiba berteriak dan menangis histeris. 

Lantaran sulit dihentikan, Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta pun akhirnya turun tangan untuk menyadarkan para siswa yang kesurupan.

Wakil Kepala Sekolah Kurikulum SMP Negeri 4 Banjarangkan I Made Agus Suardina saat ditemui setelah menangani siswanya yang mengalami kesurupan menuturkan, 

Upacara Guru Piduka itu digelar untuk memohon maaf atas kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. 

Namun, saat ratusan siswa dan guru sedang melakukan Puja Trisandya, satu persatu siswi SMP tersebut mengalami kesurupan. 

“Awalnya Dewa Ayu Nadia kelas IX pingsan. Langsung Kadek Ginanti kelas VII berteriak. Terus Ni Nengah Devi Ariani IX menangis. Setelah itu Ketut Martini Asih VII ikut menangis,” bebernya. 

Saat kesurupan, empat orang siswa tersebut sulit disadarkan dan terus histeris. Karena sulit disadarkan, warga pun akhirnya meminta bantuan Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta yang diketahui sebagai penekun spiritual. 

Setelah dihubungi, Wakil Bupati asal Desa Akah itu pun tiba dan langsung menangani para siswi yang kesurupan. 

Mangku Kasta panggilan akrabnya, memantrai air serta bunga yang dibawanya dan langsung mempercikkan air tersebut ke wajah siswi yang kesurupan.

Para siswi itu pun sadar, namun satu siswi lainnya ternyata kembali mengalami kesurupan. Berkali-kali siswi tersebut kesurupan dan sadar. 

Melihat hal itu, Mangku Kasta meminta agar siswi itu segera dipulangkan agar tidak kembali diganggu. 

“Kalau masih di sekolah, akan kembali lagi kesurupan. Bisa sampai kesurupan seperti ini karena penghuni yang ada di sini tempatnya berupa pohon boni dibongkar. 

Kemudian pindah tempat, ternyata dibongkar juga. Karena tidak ada tempat tinggal lagi dan tidak ada sajen yang diberikan sehingga diganggulah anak-anak ini,” kata Wabup Kasta.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/