28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 6:17 AM WIB

Disdik Tabanan Siapkan Skenario Pembelajaran Tatap Muka di saat Covid

TABANAN – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mengizinkan kepada daerah dan kantor wilayah kementerian agama untuk menentukan sendiri pembelajaran tatap muka yang mulai dilaksanakan semester genap tahun ajaran 2020-2021 mendatang.

Dengan kebijakan tersebut diatur dalam surat keputusan bersama (SKB) tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran pada semester genap tahun ajaran dan tahun akademik 2020/2021 di masa pandemi Covid-19.  

Perihal kebijakan tersebut Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan belum berani menentukan sikap apakah pembelajaran tatap muka dapat dijalankan atau tidak. Kebijakan pembelajaran tatap muka harus pihaknya rapat terlebih dahulu dengan semua pihak. Baik itu dengan Satgas Covid-19 Kabupaten Tabanan, orang tua siswa, termasuk merapat skenario pembelajaran tatap muka seperti apa yang dijalankan nantinya. 

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Tabanan I Nyoman Putra saat dihubungi koran ini, (22/11) kemarin mengatakan, pada prinsipnya kebijakan pendidikan di tengah pandemi Covid-19 masih sama. Kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, wali siswa tetap menjadi prioritas utama.

Diakui Putra, sebelumnya Dinas Pendidikan Tabanan telah menyiapkan skenario pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19 ketika Tabanan masuk zona kuning penularan Covid-19. Beberapa sekolah di Tabanan telah diuji coba kesiapannya bagaimana melaksanakan pembelajaran tatap muka saat pandemi. Begitu pula skenario sekolah soal sarana dan prasarana protokol kesehatan (Prokes) yang disiapkan.

“Kami sudah pernah menyiapkan teknis skenario penerapan protokol kesehatan (prokes) pembelajaran tatap muka. Di mana setiap kelas hanya diperbolehkan setengah atau 50 persen murid dari daya tampung kelas. Model pembelajaran disederhanakan terutama soal waktu pelajaran yang sebelumnya satu jam mata pelajaran menjadi 20-35 menit,” bebernya.

Selain itu dikatakan Putra, skenario lainnya dengan mempersingkat anak berada di sekolah dengan pembelajaran menerapkan sistem shifting, meniadakan pelajaran olah raga. Kemudian kantin sekolah tidak diperboleh untuk dibuka, siswa ketika jam istirahat tetap berada di kelas dengan membawa bekal sendiri.

“Yang paling ketat soal skenario penerapan prokes, bagaimana mengatur jarak antar siswa ketika berada di kelas, guru dan siswa wajib menggunakan masker, face shield termasuk sekolah harus menyiapkan cuci tangan di setiap ruangan kelas. Dan sebelum pembelajaran dimulai kondisi ruangan kelas sudah disterilkan terlebih dahulu,” ungkapnya.

Skenario-skenario pembelajaran tatap muka ini akan kembali pihaknya siapkan. Kemudian pihaknya ajukan kembali kepada pimpinan (Bupati).

“Sehingga kami segera dapat melakukan pendataan sekolah mana saja yang siap untuk pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19,” tandasnya.

TABANAN – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mengizinkan kepada daerah dan kantor wilayah kementerian agama untuk menentukan sendiri pembelajaran tatap muka yang mulai dilaksanakan semester genap tahun ajaran 2020-2021 mendatang.

Dengan kebijakan tersebut diatur dalam surat keputusan bersama (SKB) tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran pada semester genap tahun ajaran dan tahun akademik 2020/2021 di masa pandemi Covid-19.  

Perihal kebijakan tersebut Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan belum berani menentukan sikap apakah pembelajaran tatap muka dapat dijalankan atau tidak. Kebijakan pembelajaran tatap muka harus pihaknya rapat terlebih dahulu dengan semua pihak. Baik itu dengan Satgas Covid-19 Kabupaten Tabanan, orang tua siswa, termasuk merapat skenario pembelajaran tatap muka seperti apa yang dijalankan nantinya. 

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Tabanan I Nyoman Putra saat dihubungi koran ini, (22/11) kemarin mengatakan, pada prinsipnya kebijakan pendidikan di tengah pandemi Covid-19 masih sama. Kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, wali siswa tetap menjadi prioritas utama.

Diakui Putra, sebelumnya Dinas Pendidikan Tabanan telah menyiapkan skenario pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19 ketika Tabanan masuk zona kuning penularan Covid-19. Beberapa sekolah di Tabanan telah diuji coba kesiapannya bagaimana melaksanakan pembelajaran tatap muka saat pandemi. Begitu pula skenario sekolah soal sarana dan prasarana protokol kesehatan (Prokes) yang disiapkan.

“Kami sudah pernah menyiapkan teknis skenario penerapan protokol kesehatan (prokes) pembelajaran tatap muka. Di mana setiap kelas hanya diperbolehkan setengah atau 50 persen murid dari daya tampung kelas. Model pembelajaran disederhanakan terutama soal waktu pelajaran yang sebelumnya satu jam mata pelajaran menjadi 20-35 menit,” bebernya.

Selain itu dikatakan Putra, skenario lainnya dengan mempersingkat anak berada di sekolah dengan pembelajaran menerapkan sistem shifting, meniadakan pelajaran olah raga. Kemudian kantin sekolah tidak diperboleh untuk dibuka, siswa ketika jam istirahat tetap berada di kelas dengan membawa bekal sendiri.

“Yang paling ketat soal skenario penerapan prokes, bagaimana mengatur jarak antar siswa ketika berada di kelas, guru dan siswa wajib menggunakan masker, face shield termasuk sekolah harus menyiapkan cuci tangan di setiap ruangan kelas. Dan sebelum pembelajaran dimulai kondisi ruangan kelas sudah disterilkan terlebih dahulu,” ungkapnya.

Skenario-skenario pembelajaran tatap muka ini akan kembali pihaknya siapkan. Kemudian pihaknya ajukan kembali kepada pimpinan (Bupati).

“Sehingga kami segera dapat melakukan pendataan sekolah mana saja yang siap untuk pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/