29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:10 AM WIB

Tak Terawat, Bupati Suwirta Minta Kadisdik Inventarisasi Sekolah

SEMARAPURA – Untuk mengetahui kondisi desa, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta menggelar program Bedah Desa di Desa Batukandik dan Tanglad, Kecamatan Nusa Penida mulai Jumat (20/11)-Sabtu (21/11).

Dalam kegiatan itu, orang nomor satu di Kabupaten Klungkung itu menemukan sejumlah sekolah dalam kondisi tidak terawat dan kurang penanganan.

Seperti di Desa Batukandik, Suwirta menemukan ada ruang kelas yang belum dilakukan finishing sejak tahun 2006.

Kemudian pembatas atau pagar sekolah juga belum semuanya tuntas. Kemudian di Desa Tanglad, pihaknya menemukan sekolah yang kondisinya kurang bersih dengan arsip banyak yang berserakan.

“Penampilan sekolah menggambarkan siapa yang ada di dalamnya. Saya minta kepada Dinas Pendidikan untuk melakukan inventarisasi kembali,” ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung Dewa Gede Darmawan tidak menampik hal tersebut.

Menurutnya, kondisi itu terjadi bukan semata-mata karena terbatasnya anggaran namun kurang proaktifnya sekolah dalam mengajukan usulan untuk perbaikan atau penataan.

Seperti sekolah yang belum difinishing sejak tahun 2006 itu sebesarnya bisa diajukan untuk finishing di tahun selanjutnya setelah selesai pembangunan namun tidak diajukan.

“Selain itu, di Dapodik bangunannya dilaporkan masih bagus padahal tidak bagus. Sehingga sering proposal (perbaikan) yang diajukan beda dengan data yang terkirim secara online

seperti data Dapodik. Sehingga pemerintah pusat dan pemerintah daerah tidak tahu kondisi sekolah itu tidak bagus,” katanya.

Terkait hal itu, pihaknya sudah berkomunikasi dengan para kepala sekolah agar proaktif dalam melakukan pendataan dan penanganan. Sehingga tidak ditemukan sekolah-sekolah dalam kondisi rusak berat.

“Kalau genteng rusak lima, itu sebenarnya bisa ditangani pihak sekolah dengan segera menggunakan dana BOS. Sehingga tidak sampai rusak berat. Di situ perlu ada rasa memiliki sekolah.

Jangan sampai yang awalnya rusak sedikit namun karena dibiarkan begitu saja akhirnya menjadi rusak berat. Itu yang kami temukan,” tandasnya. 

SEMARAPURA – Untuk mengetahui kondisi desa, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta menggelar program Bedah Desa di Desa Batukandik dan Tanglad, Kecamatan Nusa Penida mulai Jumat (20/11)-Sabtu (21/11).

Dalam kegiatan itu, orang nomor satu di Kabupaten Klungkung itu menemukan sejumlah sekolah dalam kondisi tidak terawat dan kurang penanganan.

Seperti di Desa Batukandik, Suwirta menemukan ada ruang kelas yang belum dilakukan finishing sejak tahun 2006.

Kemudian pembatas atau pagar sekolah juga belum semuanya tuntas. Kemudian di Desa Tanglad, pihaknya menemukan sekolah yang kondisinya kurang bersih dengan arsip banyak yang berserakan.

“Penampilan sekolah menggambarkan siapa yang ada di dalamnya. Saya minta kepada Dinas Pendidikan untuk melakukan inventarisasi kembali,” ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung Dewa Gede Darmawan tidak menampik hal tersebut.

Menurutnya, kondisi itu terjadi bukan semata-mata karena terbatasnya anggaran namun kurang proaktifnya sekolah dalam mengajukan usulan untuk perbaikan atau penataan.

Seperti sekolah yang belum difinishing sejak tahun 2006 itu sebesarnya bisa diajukan untuk finishing di tahun selanjutnya setelah selesai pembangunan namun tidak diajukan.

“Selain itu, di Dapodik bangunannya dilaporkan masih bagus padahal tidak bagus. Sehingga sering proposal (perbaikan) yang diajukan beda dengan data yang terkirim secara online

seperti data Dapodik. Sehingga pemerintah pusat dan pemerintah daerah tidak tahu kondisi sekolah itu tidak bagus,” katanya.

Terkait hal itu, pihaknya sudah berkomunikasi dengan para kepala sekolah agar proaktif dalam melakukan pendataan dan penanganan. Sehingga tidak ditemukan sekolah-sekolah dalam kondisi rusak berat.

“Kalau genteng rusak lima, itu sebenarnya bisa ditangani pihak sekolah dengan segera menggunakan dana BOS. Sehingga tidak sampai rusak berat. Di situ perlu ada rasa memiliki sekolah.

Jangan sampai yang awalnya rusak sedikit namun karena dibiarkan begitu saja akhirnya menjadi rusak berat. Itu yang kami temukan,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/