28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:21 AM WIB

Mimih…Sakit Diabates Bertahun-tahun, Ulah Pati di Pohon Mangga

SINGARAJA – Kejadian yang tak semestinya kembali terjadi di Desa Tembok, Kecamatan Tejakula, Buleleng. Sebab, ulah pati dengan cara gantung diri bukanlah solusi.

Seperti yang dilakukan oleh seorang kakek berusia 70 tahun, Gede Cepug yang ditemukan tewas gantung diri di sebuah kebun belakang rumahnya, Selasa (23/1) dini hari kemarin.

Diduga, Cepug mengakhiri hidupnya karena depresi sakit yang diderita tak kunjung sembuh. Dari keterangan anak korban, Kadek Sujana, selama ini ayahnya menderita sakit kencing manis yang tak kunjung sembuh.

“Korban murni meninggal akibat gantung diri karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Perkiraan korban meninggal kurang dari 2 jam sebelum ditemukan,” ujar  Kapolsek Tejakula AKP Wayan Sartika kemarin.
Jenazah Cepug pertama kali ditemukan tetangganya, Ketut Merti, 60. Merti ikut mencari Cepug bersama dengan menantu korban bernama Nyoman Trisnawati, 45,

dan  Kadek Sujana karena sebelumnya, Trisnawati dan Sujana tak melihat Ayahnya tersebut berada di kamar tidur sekitar pukul 02.30.

Namun sejam kemudian, Merti menemukan Cepug dalam kondisi tergantung pada pohon manggadi kebun belakang rumah milik Sujana anak korban.

Selanjutnya dilaporkan ke aparat desa setempat dan Polsek Tejakula. Kini, kasus ini ditangani oleh Unit Reskrim Polsek Tejakula untuk proses penanganan lebih lanjut.

SINGARAJA – Kejadian yang tak semestinya kembali terjadi di Desa Tembok, Kecamatan Tejakula, Buleleng. Sebab, ulah pati dengan cara gantung diri bukanlah solusi.

Seperti yang dilakukan oleh seorang kakek berusia 70 tahun, Gede Cepug yang ditemukan tewas gantung diri di sebuah kebun belakang rumahnya, Selasa (23/1) dini hari kemarin.

Diduga, Cepug mengakhiri hidupnya karena depresi sakit yang diderita tak kunjung sembuh. Dari keterangan anak korban, Kadek Sujana, selama ini ayahnya menderita sakit kencing manis yang tak kunjung sembuh.

“Korban murni meninggal akibat gantung diri karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Perkiraan korban meninggal kurang dari 2 jam sebelum ditemukan,” ujar  Kapolsek Tejakula AKP Wayan Sartika kemarin.
Jenazah Cepug pertama kali ditemukan tetangganya, Ketut Merti, 60. Merti ikut mencari Cepug bersama dengan menantu korban bernama Nyoman Trisnawati, 45,

dan  Kadek Sujana karena sebelumnya, Trisnawati dan Sujana tak melihat Ayahnya tersebut berada di kamar tidur sekitar pukul 02.30.

Namun sejam kemudian, Merti menemukan Cepug dalam kondisi tergantung pada pohon manggadi kebun belakang rumah milik Sujana anak korban.

Selanjutnya dilaporkan ke aparat desa setempat dan Polsek Tejakula. Kini, kasus ini ditangani oleh Unit Reskrim Polsek Tejakula untuk proses penanganan lebih lanjut.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/