SINGARAJA – Kasus covid-19 di Kabupaten Buleleng kini meluas. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Buleleng mencatat kemunculan klaster baru di Kecamatan Banjar.
Sebuah gereja di Desa Munduk ditengarai menjadi klaster penyebaran covid-19 di wilayah tersebut.
Sabtu (23/1) kemarin, Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng mengumumkan ada 16 kasus terkonfirmasi positif baru di Kecamatan Banjar.
Sebanyak 15 kasus di antaranya berasal dari klaster rumah ibadah. Diduga virus menyebar saat jemaat di rumah ibadah itu melakukan proses peribadatan pekan lalu.
“Klaster rumah ibadah. Awalnya ada kebaktian di gereja. Kemudian ada yang bergejala, memeriksakan diri ke RSU Semara Ratih di Luwus. Ternyata positif covid-19,” kata Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa.
Tim surveillance kemudian melakukan proses tracing. Saat itu tim menemukan ada tambahan 4 kasus. Semula tim menduga itu hanya klaster keluarga.
Tim memutuskan melakukan tracing yang lebih luas, termasuk pada jemaat gereja. Ternyata tim menemukan tambahan 15 kasus baru lagi. Sebanyak 12 kasus berada di Desa Munduk, dan 3 kasus lainnya di Desa Pedawa.
“Termasuk pendetanya juga terkonfirmasi positif. Saya tidak bisa bilang gerejanya yang mana. Tapi yang jelas ini klaster rumah ibadah,” jelasnya.
Terkait dengan kemunculan klaster itu, satgas telah menginstruksikan Camat Banjar I Gede Arya Suardana untuk melakukan pengetatan pengawasan di Desa Munduk.
Sebab dalam dua pekan terakhir, ditemukan 20 kasus terkonfirmasi positif covid-19 di desa tersebut. Seluruh kasus bahkan masih aktif.
“Tracing-nya masih berkembang terus. Untuk sementara camat sudah saya minta melakukan pengawasan secara ketat di desa itu. Karena klasternya sudah cukup luas.
Untuk sementara proses ibadah secara tatap muka, dihentikan dulu. Selain itu pendetanya juga kan terkonfirmasi positif, jadi belum bisa memimpin peribadatan,” kata Suyasa.
Sekadar diketahui, kasus covid-19 di Kabupaten Buleleng hingga kemarin mencapai 1.581 kasus. Kasus itu merupakan kumulatif sejak dari awal pandemi pada bulan Maret 2020 lalu, hingga kemarin.
Dari seribuan kasus, sebanyak 1.360 orang telah dinyatakan sembuh dan 75 orang lainnya dinyatakan meninggal dunia.
Kini kasus aktif tercatat sebanyak 146 kasus. Dari seratusan kasus itu, sebanyak 116 orang menjalani perawatan di rumah sakit yang ada di Buleleng.
Sementara 30 orang lainnya menjalani masa karantina pada fasilitas yang telah disiapkan Pemprov Bali.