DENPASAR – Mesin anjungan dukcapil mandiri (ADM) meski sejatinya memudahkan layanan dalam pencetakan administrasi kependudukan, ternyata sepi peminat.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Denpasar, I Dewa Gde Juli Artabrata, Jumat (23/4).
Katanya, ADM yang berasal dari belanja APBD dipasang di Mal Pelayanan Publik yang bertempat di Jalan Lumintang. Sementara yang kedua merupakan hadiah paslon taat prokes saat pilkada. Sayangnya, evaluasi selama 3 bulan jarang yang pakai sehingga dipindahkan ke Pasar Badung.
“Kami evaluasi jarang yang pakai dan sudah kami pindahkan ke Pasar Badung. Yang ke-3 hadiah dari penghargaan Dukcapil Bisa kita rencana pasang di salah satu pusat perbelanjaan (masih penjajakan),” terangnya.
Diakuinya masyarakat kurang meminati menggunakan ADM walau dipasang di ruang publik. Padahal menurutnya sangat membantu karena praktis dan mengurangi kedatangan ke Gedung Sewaka Darma
“Seharusnya tidak ada masalah. Tapi masyarakat jarang yang memilih cetak dokumen lewat ADM,” ucapnya.
“ADM ini kan salah satu pilihan dalam mencetak dikumen selain cetak sendiri, di ambil di dukcapil, lewat Gojek dan Grab,” sambungnya.
Juli mengatakan, ADM bisa untuk cetak dokumen seperti e-KTP, Kartu Identitas Anak, Kartu Keluarga serta Akta baik kawin, anak maupun akta meninggal.
Ia mengatakan sejauh ini pemakaiannya lumayan membantu karena satu mesin bisa mencetak 15 sampai 20 dokumen per hari.
Mesin ketiga ini Pemkot Denpasar diberikan hadiah berupa mesin Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) sebagai bentuk penghargaan kepada Dinas Dukcapil Bisa Tahun 2020. Namun, statusnya pinjam pakai.
“Tentunya kami bersyukur atas penghargaan ini karena berkat arahan dan bimbingan pimpinan serta dukungan seluruh jajaran sehingga kami kembali meraih penghargaan Dukcapil Bisa Tahun 2020,” ujarnya
Dewa Juli mengatakan, dengan adanya tambahan ADM dari Kemendagri maka Pemkot Denpasar memiliki 3 buah mesin ADM. Adapun ADM yang pertama dipasang di Mal Pelayanan Publik Kota Denpasar, ADM kedua di Dharma Negara Alaya, serta yang ketiga direncanakan di pusat perbelanjaan atau Mal yang sedang tahap penjajakan.
“Rencananya ADM yang ketiga akan diletakan di mal atau pusat perbelanjaan, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan pelayanan pencetakan dokumen kependudukan kapan saja dan di mana saja, tapi untuk tempat masih kita jajaki kerjasama dengan pengelola mal,” pungkasnya.
Dewa Juli mengatakan, penghargaan tersebut merupakan wujud komitmen Pemkot Denpasar dalam meningkatkan kualitas di segala bidang pelayanan publik, termasuk layanan Administrasi Kependudukan. Penghargaan ini juga menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kinerja, inovasi dan kualitas pelayanan sehingga diharapkan menjadi inspirasi dan role model dalam berbagai bidang.
“Dengan capaian penghargaan ini tentunya menjadi cambuk sekaligus bekal motivasi untuk terus berbenah guna meningkatkan kualitas pelayanan publik, khususnya Disdukcapil Kota Denpasat sehingga pelayanan publik kami benar-benar dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat,” katanya.
Untuk diketahui, penghargaan ini diberikan atas dedikasi yang tinggi, komitmen yang kuat dan konsisten dalam mengemban dan menjalankan tugas yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota terbaik.
Penghargaan ini berdasarkan 9 (sembilan) kriteria total perekaman KTP-el 98%, total penerbitan KIA 20%, total penerbitan akte kelahiran 92%, penggunaan kertas putih pada 18 dokumen kependudukan, penggunaan tanda tangan elektronik pada 18 dokumen kependudukan, layanan online, layanan terintegrasi, perjanjian kerja sama (PKS) serta akses data organisasi perangkat daerah.