30.2 C
Jakarta
29 April 2024, 23:07 PM WIB

Waspada! Stand Kuliner di PKB Disidak, BPOM Temukan Mamin Berbahaya

DENPASAR-Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Denpasar, Senin (24/6) kembali menggelar inspeksi mendadak (sidak).

Sidak BBPOM Denpasar bersama instansi terkait kali ini menyasar stand kuliner di arena Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-41 di Taman Budaya Bali (Art Center Denpasar).

Kepala BBPOM Denpasar  I Gusti Ayu Adhi Aryapatni kepada Jawa Pos Radar Bali menuturkan, pada sidak yang menyasar 14 pedagang atau penjaja makanan dan minuman (mamin) di arena PKB, tim mengambil sebanyak 20 sampel.

“Dari 14 pedagang, kali mengambil 20 sampel makanan dan minuman untuk dilakukan uji laboratorium,” ujarnya.

Puluhan sampel mamin tersebut imbuh Adhi Aryapatni, yakni meliputi bakso, sosis, sate ikan, rumput laut, gula es, kerupuk, gulali.

Sejumlah mamin itu diambil sampel karena dicurigai mengandung bahan berbahaya seperti formalin, rhodamin B, metamizole dan borax.

“Ternyata, hasil ujinya, satu tidak memenuhi syarat. Yakni berbentuk biji merah dan mengandung rhodamin b,” sebutnya.

Atas hasil uji laboratorium, BBPOM bersama tim langsung meminta keterangan pedagang.

Kata Aryapatni, dari pengakuan pedagang yang bersangkutan, ia mendapakan biji merah dari beli di pasar.

“Pengakuan pedagang, dia beli dari pasar. Sehingga nanti kami telusuri hingga ke produsennya. Dan kami sarankan ke pedagang ini agar tak menjual lagi,” tutupnya. 

DENPASAR-Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Denpasar, Senin (24/6) kembali menggelar inspeksi mendadak (sidak).

Sidak BBPOM Denpasar bersama instansi terkait kali ini menyasar stand kuliner di arena Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-41 di Taman Budaya Bali (Art Center Denpasar).

Kepala BBPOM Denpasar  I Gusti Ayu Adhi Aryapatni kepada Jawa Pos Radar Bali menuturkan, pada sidak yang menyasar 14 pedagang atau penjaja makanan dan minuman (mamin) di arena PKB, tim mengambil sebanyak 20 sampel.

“Dari 14 pedagang, kali mengambil 20 sampel makanan dan minuman untuk dilakukan uji laboratorium,” ujarnya.

Puluhan sampel mamin tersebut imbuh Adhi Aryapatni, yakni meliputi bakso, sosis, sate ikan, rumput laut, gula es, kerupuk, gulali.

Sejumlah mamin itu diambil sampel karena dicurigai mengandung bahan berbahaya seperti formalin, rhodamin B, metamizole dan borax.

“Ternyata, hasil ujinya, satu tidak memenuhi syarat. Yakni berbentuk biji merah dan mengandung rhodamin b,” sebutnya.

Atas hasil uji laboratorium, BBPOM bersama tim langsung meminta keterangan pedagang.

Kata Aryapatni, dari pengakuan pedagang yang bersangkutan, ia mendapakan biji merah dari beli di pasar.

“Pengakuan pedagang, dia beli dari pasar. Sehingga nanti kami telusuri hingga ke produsennya. Dan kami sarankan ke pedagang ini agar tak menjual lagi,” tutupnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/