26.4 C
Jakarta
13 November 2024, 3:01 AM WIB

Trend Covid-19 di Buleleng Turun, Satgas Genjot Vaksinasi di Desa-desa

SINGARAJA – Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng terus menggencarkan proses vaksinasi pada masyarakat.

Upaya itu dilakukan sebagai salah satu strategi mencegah lonjakan kasus covid-19, seperti yang sudah terjadi di sejumlah daerah.

Saat ini grafik kasus covid-19 di Buleleng terus menunjukkan tren peningkatan. Baik itu dari sisi jumlah kasus, maupun dari jumlah pasien yang dirawat.

Padahal selama beberapa pekan terakhir, grafik telah mengalami penurunan. Baik dari sisi jumlah pasien yang dirawat, maupun jumlah kasus terkonfirmasi baru.

Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG mengatakan, satgas kini masih memprioritaskan upaya vaksinasi di tingkat desa.

Upaya ini diyakini dapat mencegah peningkatan kasus dalam beberapa bulan mendatang. Vaksinasi diprioritaskan pada wilayah-wilayah dengan jumlah pendudut yang padat.

“Kami upayakan 70 persen penduduk sudah menerima vaksin. Setelah vaksinasi tuntas, kami optimistis jumlah kasus bisa ditekan. Kami akan terus kejar dalam minggu-minggu ini,” kata Sutjidra.

Menurutnya, satgas telah mengoptimalkan 29 tim vaksinasi. Masing-masing tim ditargetkan melakukan vaksinasi setidaknya terhadap 500 orang.

Sehingga dalam sehari ada 14.500 orang yang dapat menerima vaksin. Tim itu belum termasuk bantuan dari tim TNI, Polri, maupun Dinas Kesehatan Provinsi.

“Kami sudah minta camat dan desa melakukan koordinasi yang intens. Karena vaksinasi ini berbasis desa. Desa mana yang belum sampai 70 persen, itu akan kami kejar terus realisasinya,” tegas Sutjidra.

Di sisi lain Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengaku terus mencermati perkembangan kasus covid-19. Terutama setelah terjadi lonjakan di sejumlah daerah.

Ia khawatir kasus di Buleleng juga turut melonjak. Sebab hal itu akan berdampak secara sistemik terhadap kondisi perekonomian di Buleleng.

“Kami masih terus amati kasusnya. Mobilitas masyarakat juga jadi perhatian kami. Kami imbau sebisa mungkin masyarakat mengurangi aktivitas ke luar daerah. Apalagi ke daerah yang kasusnya sedang tinggi,” tukas Agus. 

SINGARAJA – Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng terus menggencarkan proses vaksinasi pada masyarakat.

Upaya itu dilakukan sebagai salah satu strategi mencegah lonjakan kasus covid-19, seperti yang sudah terjadi di sejumlah daerah.

Saat ini grafik kasus covid-19 di Buleleng terus menunjukkan tren peningkatan. Baik itu dari sisi jumlah kasus, maupun dari jumlah pasien yang dirawat.

Padahal selama beberapa pekan terakhir, grafik telah mengalami penurunan. Baik dari sisi jumlah pasien yang dirawat, maupun jumlah kasus terkonfirmasi baru.

Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG mengatakan, satgas kini masih memprioritaskan upaya vaksinasi di tingkat desa.

Upaya ini diyakini dapat mencegah peningkatan kasus dalam beberapa bulan mendatang. Vaksinasi diprioritaskan pada wilayah-wilayah dengan jumlah pendudut yang padat.

“Kami upayakan 70 persen penduduk sudah menerima vaksin. Setelah vaksinasi tuntas, kami optimistis jumlah kasus bisa ditekan. Kami akan terus kejar dalam minggu-minggu ini,” kata Sutjidra.

Menurutnya, satgas telah mengoptimalkan 29 tim vaksinasi. Masing-masing tim ditargetkan melakukan vaksinasi setidaknya terhadap 500 orang.

Sehingga dalam sehari ada 14.500 orang yang dapat menerima vaksin. Tim itu belum termasuk bantuan dari tim TNI, Polri, maupun Dinas Kesehatan Provinsi.

“Kami sudah minta camat dan desa melakukan koordinasi yang intens. Karena vaksinasi ini berbasis desa. Desa mana yang belum sampai 70 persen, itu akan kami kejar terus realisasinya,” tegas Sutjidra.

Di sisi lain Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengaku terus mencermati perkembangan kasus covid-19. Terutama setelah terjadi lonjakan di sejumlah daerah.

Ia khawatir kasus di Buleleng juga turut melonjak. Sebab hal itu akan berdampak secara sistemik terhadap kondisi perekonomian di Buleleng.

“Kami masih terus amati kasusnya. Mobilitas masyarakat juga jadi perhatian kami. Kami imbau sebisa mungkin masyarakat mengurangi aktivitas ke luar daerah. Apalagi ke daerah yang kasusnya sedang tinggi,” tukas Agus. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/