SEMARAPURA – Jumlah kasus virus korona (Covid-19) yang masih terus terjadi di Kabupaten Klungkung, membuat Direktur RSUD Klungkung, dr Nyoman Kesuma terdorong untuk mengusulkan pengadaan alat RT-PCR. Pasalnya lantaran tidak memiliki alat tersebut, RSUD Klungkung setidaknya harus menunggu 3 sampai 5 hari untuk mendapatkan hasil tes swab pasien positif maupun suspect Covid-19.
“Bila kami memiliki alat tersebut, hasil tes swabnya bisa keluar 1 kali 24 jam. Dengan alat PCR ini, kami bisa lebih cepat mendiagnosis pasien positif Covid-19,” katanya.
Sehingga pasien yang di rawat di ruangan isolasi benar-benar pasien positif Covid-19. Sebab saat ini, pasien suspect yang sedang menunggu hasil tes swab keluar juga dirawat di ruang isolasi.
“Sehingga ruangan isolasi terkesan penuh,” imbuhnya.
Namun diakuinya bahwa alat tersebut tidaklah murah. Setidaknya dibutuhkan anggaran sekitar Rp 2,9 miliar untuk pembelian alat tersebut. Namun bila ditambah fasilitas pendukung lainnya, dibutuhkan anggaran sekitar Rp 3,5 miliar.
“Kami sudah sampaikan usulan ini ke Bapak Bupati dan Bapak Sekda,” terangnya.
Sementara itu, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta saat dikonfirmasi terpisah mengungkapkan sudah menerima hasil kajian pengadaan alat tersebut dari RSUD Klungkung. Dia mengaku butuh menggelar rapat koordinasi terbatas (rakortas) untuk memutuskan perlu tidaknya pengadaan alat tersebut.
“Untuk anggaran tidak ada masalah. Sudah ada dana insentif khusus untuk bencana. Tapi kami belum pasti ini, kami harus melakukan rakortas terlebih dahulu,” tandasnya.