29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:07 AM WIB

Sanitasi Buruk, 12 Desa/Kelurahan Usulkan Pembangunan IPAL Komunal

SINGARAJA – Sebanyak 12 desa/kelurahan di Buleleng mengusulkan pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal dengan program sanitasi berbasis masyarakat (Sanimas).

Usulan pembangunan IPAL komunal masih dalam tahap penilaian dan seleksi dari Dinas PU Pemerintah Provinsi Bali.

“Jika disetujui usulan IPAL tersebut, masing-masing desa akan mendapat Rp 550 juta untuk bantuan pembangunannya,” terang Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP) I Wayan Andi Suryantara.

Menurutnya, pembangunan IPAL komunal berada di 12 desa/kelurahan terbanyak berada di wilayah perkotaan Buleleng.

Salah satunya berada di Kelurahan Kampung Anyar. Lantaran kondisi pemukiman padat penduduk dan sanitasi yang buruk.  

Selain pembangunan IPAL komunal biasanya untuk solusi perbaikan sanitasi di pemukiman, karena keterbatasan lahan untuk memperbaiki septic tank pribadi warga yang bocor dan merembes ke tanah.

“12 desa yang mengusulkan pembangunan IPAL komunal. Sudah kami terima proposalnya dan masuk tahap seleksi dan penilaian. Karena untuk program Sanimas tahun 2021,” paparnya.

Pembangunan IPAL komunal tidak serta merta mudah mendapatkan meski sudah melakukan pengajuan.

Penekanan pembangunan IPAL harus bersumber dari partisipasi masyarakat dan komitmen pemerintah desa/kelurahan serta pemkab daerah.

Karena setiap kali usai dibangun IPAL komunal kesulitan dalam pengelolaan dan operasional. “Jadi, pasca dibangun, mau dilakukan apa,

pemeliharaan seperti apa. Maka perlu diaktifkan masyarakat dan kesadaran masyarakat secara kelompok untuk mengelola,” tandasnya. 

SINGARAJA – Sebanyak 12 desa/kelurahan di Buleleng mengusulkan pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal dengan program sanitasi berbasis masyarakat (Sanimas).

Usulan pembangunan IPAL komunal masih dalam tahap penilaian dan seleksi dari Dinas PU Pemerintah Provinsi Bali.

“Jika disetujui usulan IPAL tersebut, masing-masing desa akan mendapat Rp 550 juta untuk bantuan pembangunannya,” terang Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP) I Wayan Andi Suryantara.

Menurutnya, pembangunan IPAL komunal berada di 12 desa/kelurahan terbanyak berada di wilayah perkotaan Buleleng.

Salah satunya berada di Kelurahan Kampung Anyar. Lantaran kondisi pemukiman padat penduduk dan sanitasi yang buruk.  

Selain pembangunan IPAL komunal biasanya untuk solusi perbaikan sanitasi di pemukiman, karena keterbatasan lahan untuk memperbaiki septic tank pribadi warga yang bocor dan merembes ke tanah.

“12 desa yang mengusulkan pembangunan IPAL komunal. Sudah kami terima proposalnya dan masuk tahap seleksi dan penilaian. Karena untuk program Sanimas tahun 2021,” paparnya.

Pembangunan IPAL komunal tidak serta merta mudah mendapatkan meski sudah melakukan pengajuan.

Penekanan pembangunan IPAL harus bersumber dari partisipasi masyarakat dan komitmen pemerintah desa/kelurahan serta pemkab daerah.

Karena setiap kali usai dibangun IPAL komunal kesulitan dalam pengelolaan dan operasional. “Jadi, pasca dibangun, mau dilakukan apa,

pemeliharaan seperti apa. Maka perlu diaktifkan masyarakat dan kesadaran masyarakat secara kelompok untuk mengelola,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/