27.2 C
Jakarta
23 November 2024, 1:02 AM WIB

Gagal Dua Kali, PT Nindya Karya Menangi Tender Proyek RSU Negara

NEGARA – Setelah sempat dua kali gagal tender, rencana pembangunan Rumah Sakit Umum (RSU) Negara akhirnya bisa segera terwujud setelah ada pemenang tender proyek senilai Rp 180 miliar lebih tersebut.

Pemenangnya perusahaan plat merah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang konstruksi.

Direktur RSU Negara I Made Dwipayana mengatakan, proses lelang proyek pembangunan RSU Negara sudah ada pemenang tender.

Dari 24 perusahaan yang menjadi peserta lelang, PT Nindya Karya memenuhi syarat sebagai pemenang lelang.

“Tapi masih belum ditetapkan,” kata Made Dwipayana kemarin. Penetapan pemenang akan dilakukan secepatnya. Paling lambat pekan depan jika tidak ada kendala teknis lain.

Setelah itu, akan menunggu masa sanggah sesuai waktu yang ditentukan. Namun demikian, Made Dwipayana tetap optimis proses hingga penetapan tidak ada masalah lagi agar pengerjaan pembangunan bisa segera dilakukan.

Dengan adanya pemenang lelang ini kekhawatiran DPRD Jembrana lelang pembangunan rumah sakit meleset.

Ketua Komisi C DPRD Jembrana Ida Bagus Susrama usai inspeksi ke RSU Negara Selasa (23/1) lalu, meminta pemerintah mengevaluasi proyek multiyears dengan pagu.

Mengingat, tahun lalu sudah gagal tender dan tahun 2018 ini dikhawatirkan gagal lagi. Alasannya waktu itu, hanya satu perusahaan yang lolos administrasi.

Satu perusahaan yang lolos tersebut sudah dalam tahap evaluasi teknis dan harga, sehingga masih berpotensi tender akan gagal lagi.

Proyek pembangunan dengan sumber dana APBD Jembrana tersebut dikerjakan selama 22 bulan atau multiyear. Targetnya, bulan Maret mendatang sudah pengerjaan dan selesai bulan November 2019.

Fasilitas yang akan dibangun diantaranya untuk IGD, poliklinik, bedah sentral, laboratorium dan hemodialisa, serta untuk ruang perawatan VIP dan perawatan kelas 1,2 dan 3.

Selain dari APBD Jembrana, dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2018 ini dari pemerintah pusat sebesar Rp 5 miliar hanya untuk alat-alat kesehatan.

Dwipayana juga masih berharap tahun anggaran berikutnya DAK dari pusat bertambah lagi sehingga bisa menambah alat kesehatan. 

NEGARA – Setelah sempat dua kali gagal tender, rencana pembangunan Rumah Sakit Umum (RSU) Negara akhirnya bisa segera terwujud setelah ada pemenang tender proyek senilai Rp 180 miliar lebih tersebut.

Pemenangnya perusahaan plat merah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang konstruksi.

Direktur RSU Negara I Made Dwipayana mengatakan, proses lelang proyek pembangunan RSU Negara sudah ada pemenang tender.

Dari 24 perusahaan yang menjadi peserta lelang, PT Nindya Karya memenuhi syarat sebagai pemenang lelang.

“Tapi masih belum ditetapkan,” kata Made Dwipayana kemarin. Penetapan pemenang akan dilakukan secepatnya. Paling lambat pekan depan jika tidak ada kendala teknis lain.

Setelah itu, akan menunggu masa sanggah sesuai waktu yang ditentukan. Namun demikian, Made Dwipayana tetap optimis proses hingga penetapan tidak ada masalah lagi agar pengerjaan pembangunan bisa segera dilakukan.

Dengan adanya pemenang lelang ini kekhawatiran DPRD Jembrana lelang pembangunan rumah sakit meleset.

Ketua Komisi C DPRD Jembrana Ida Bagus Susrama usai inspeksi ke RSU Negara Selasa (23/1) lalu, meminta pemerintah mengevaluasi proyek multiyears dengan pagu.

Mengingat, tahun lalu sudah gagal tender dan tahun 2018 ini dikhawatirkan gagal lagi. Alasannya waktu itu, hanya satu perusahaan yang lolos administrasi.

Satu perusahaan yang lolos tersebut sudah dalam tahap evaluasi teknis dan harga, sehingga masih berpotensi tender akan gagal lagi.

Proyek pembangunan dengan sumber dana APBD Jembrana tersebut dikerjakan selama 22 bulan atau multiyear. Targetnya, bulan Maret mendatang sudah pengerjaan dan selesai bulan November 2019.

Fasilitas yang akan dibangun diantaranya untuk IGD, poliklinik, bedah sentral, laboratorium dan hemodialisa, serta untuk ruang perawatan VIP dan perawatan kelas 1,2 dan 3.

Selain dari APBD Jembrana, dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2018 ini dari pemerintah pusat sebesar Rp 5 miliar hanya untuk alat-alat kesehatan.

Dwipayana juga masih berharap tahun anggaran berikutnya DAK dari pusat bertambah lagi sehingga bisa menambah alat kesehatan. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/