27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 8:14 AM WIB

Tingkatkan Pelayanan, RS Sanjiwani Koleksi CT Scan Seharga Rp 11 M

GIANYAR – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani Gianyar melengkapi diri dengan koleksi alat canggih. Salah satunya, alat CT Scan Multi Slice.

Alat pemindai tubuh manusia itu setara Magnetic Resonance Imaging (MRI). Tak tanggung-tanggung, harganya mencapai Rp 11 miliar.

Direktur utama (Dirut) RSUD Sanjiwani Gianyar dr. Ida Komang Upeksa menyatakan, alat CT scan tersebut di launching bersamaan dengan HUT ke-58 RSUD Sanjiwani pada pekan ini.

“Ini kami jadikan momen untuk semakin membenahi pelayanan ke depan. Dalam momen istimewa ini juga dilakukan launching alat CT-Scan Multi Slice, yang kualitasnya hampir sebanding dengan MRI,” ujar dr. Upeksa.

Pihaknya mengklaim, alat itu satu-satunya ada di Bali. Rumah sakit lain di Bali belum ada yang menggunakan alat secanggih itu.

“Jadi alat pemindai ini sangat canggih, hanya Gianyar yang sudah menggunakan,” klaimnya. Dijelaskan dr.Upeksa, alat seharga Rp 11 miliar itu berfungsi untuk mendeteksi penyakit di dalam tubuh pasien.

“Yakni kelainan pembuluh darah, tulang, dan kelainan jaringan ikat,” terangnya. Walaupun harga alat mahal, namun pasien tidak perlu khawatir dengan biaya penggunaan alat itu.

“Terkait biaya pengobatan, pasien cukup memanfaatkan tanggungan BPJS,” jelasnya. Selain itu, untuk menunjang alat canggih, RSUD Sanjiwani berkomitmen untuk menyempurnakan pelayanan melalui sistem digitalisasi.

“Jadi, semua proses serba cepat dan akurat, hasil-hasil laboratorium juga langsung dikirim ke dokter untuk dianalisa,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, rekam medik berbasis elektronik, dapat dipantau dokter melalui tablet. Layanan unggulan yang hanya ada

di RSUD Sanjiwani berupa bedah onkologi dan vetomaternal yang berfungsi mendeteksi kelainan pada bayi yang beresiko tinggi.

“Kami akan terus berinovasi sesuai kebutuhan. Sejauh ini, masyarakat sangat puas dengan alur pelayanan RSUD yang tertata dengan baik,” ungkapnya.

Diakui, walau terus berbenah, masih terdapat keluhan dari pasien. Terutama mengenai sistem rujukan penyakit non darurat untuk para pasien yang menggunakan fasilitas BPJS.

“Mereka harus melalui puskesmas terlebih dahulu, sebelum dirujuk kesini,” tukasnya.

GIANYAR – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani Gianyar melengkapi diri dengan koleksi alat canggih. Salah satunya, alat CT Scan Multi Slice.

Alat pemindai tubuh manusia itu setara Magnetic Resonance Imaging (MRI). Tak tanggung-tanggung, harganya mencapai Rp 11 miliar.

Direktur utama (Dirut) RSUD Sanjiwani Gianyar dr. Ida Komang Upeksa menyatakan, alat CT scan tersebut di launching bersamaan dengan HUT ke-58 RSUD Sanjiwani pada pekan ini.

“Ini kami jadikan momen untuk semakin membenahi pelayanan ke depan. Dalam momen istimewa ini juga dilakukan launching alat CT-Scan Multi Slice, yang kualitasnya hampir sebanding dengan MRI,” ujar dr. Upeksa.

Pihaknya mengklaim, alat itu satu-satunya ada di Bali. Rumah sakit lain di Bali belum ada yang menggunakan alat secanggih itu.

“Jadi alat pemindai ini sangat canggih, hanya Gianyar yang sudah menggunakan,” klaimnya. Dijelaskan dr.Upeksa, alat seharga Rp 11 miliar itu berfungsi untuk mendeteksi penyakit di dalam tubuh pasien.

“Yakni kelainan pembuluh darah, tulang, dan kelainan jaringan ikat,” terangnya. Walaupun harga alat mahal, namun pasien tidak perlu khawatir dengan biaya penggunaan alat itu.

“Terkait biaya pengobatan, pasien cukup memanfaatkan tanggungan BPJS,” jelasnya. Selain itu, untuk menunjang alat canggih, RSUD Sanjiwani berkomitmen untuk menyempurnakan pelayanan melalui sistem digitalisasi.

“Jadi, semua proses serba cepat dan akurat, hasil-hasil laboratorium juga langsung dikirim ke dokter untuk dianalisa,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, rekam medik berbasis elektronik, dapat dipantau dokter melalui tablet. Layanan unggulan yang hanya ada

di RSUD Sanjiwani berupa bedah onkologi dan vetomaternal yang berfungsi mendeteksi kelainan pada bayi yang beresiko tinggi.

“Kami akan terus berinovasi sesuai kebutuhan. Sejauh ini, masyarakat sangat puas dengan alur pelayanan RSUD yang tertata dengan baik,” ungkapnya.

Diakui, walau terus berbenah, masih terdapat keluhan dari pasien. Terutama mengenai sistem rujukan penyakit non darurat untuk para pasien yang menggunakan fasilitas BPJS.

“Mereka harus melalui puskesmas terlebih dahulu, sebelum dirujuk kesini,” tukasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/