GIANYAR – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Gianyar dimulai pekan ini. Fenomena lama kembali muncul. Pelajar SMP naik motor ke sekolah. Yang memprihatinkan, mereka tidak memakai helm.
Hal itu dibenarkan oleh Kasat Lantas Polres Gianyar, AKP Laksmi Wieryawan. “Ya. Sudah mulai lagi karena anak-anak sudah mulai sekolah,” ujarnya, Kamis (25/3).
Mengenai pelanggaran itu, pihak kepolisian berencana sosialisasi ke sekolah. “Kami upayakan segera ke sekolah-sekolah. Namun masih terkendala karena situasi pandemi, sehingga jangan sampai kami yang membuat kerumunan,” jelasnya.
Lanjut dia, penindakan terhadap pelanggaran prioritas juga tetap dilaksanakan secara hunting sistem. “Selain kami senantiasa ingatkan pengguna jalan untuk tetap tertib,” pungkasnya.
Sementara itu, pelajar naik motor tanpa helm juga disayangkan oleh Komisioner Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali, Made Ariasa.
“Terkait dengan fenomena anak-anak SMP naik motor tanpa helm, sudah pasti tidak punya SIM,” tegas Komisioner asal Desa Mas, Kecamatan Ubud itu.
Menurutnya, fenomena itu, seperti membudaya. “Yang mana hal tersebut seperti sudah menjadi budaya bahkan pembiaran oleh semua pihak khususnya para orang tua,” jelasnya.
Pantauan Komisioner, fenomena anak tanpa helm kini bukan lagi dilanggar anak SMP.
“Saat ini di jalanan umum tidak saja jalan pedesaan, bukan lagi anak-anak SMP. Sudah ada anak setingkat usia SD yang dibiarkan oleh par orang tua tanpa memikirkan aspek resiko keamanan, kekerasan yang sudah banyak menimpa anak-anak,” ungkapnya.
Pihaknya berharap, kasus kecelakaan lalu lintas di kalangan pelajar bisa ditekan seminimal mungkin.
“Karena itu sangat menyedihkan,” pungkasnya.