29.2 C
Jakarta
20 September 2024, 23:50 PM WIB

Pura yang Disatroni Maling ternyata Sempat Dikunjungi Mendagri

GIANYAR – Sebelum disatroni maling, Pura Desa Adat Tegallantang, Ubud, Gianyar ternyata sempat digunakan untuk vaksinasi massal pada 23 Maret 2021 lalu. Saat itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian juga mengunjungi vaksinasi massal tersebut.

 

Saat itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Tito Karnavian didampingi Gubernur Bali Wayan Koster, dan Bupati Gianyar Made Mahayastra mengecek vaksinasi massal berbasis banjar di Banjar Tegalantang, Kelurahan/ Kecamatan Ubud.

 

Mendagri Tito kala itu menyambut baik vaksinasi skala banjar. Mantan Kapolri itu juga memberikan sejumlah pesan bagi masyarakat pasca-divaksin. Dia berpesan, bagi masyarakat yang sudah divaksin jangan langsung merasa sudah aman. Mendagri Tito menyarankan, tetap menerapkan protokol kesehatan.

Mahayastra sendiri kala itu menyatakan bahwa vaksinasi di kawasan Ubud akan selesai dilaksanakan dalam kurun waktu 7 hari ke depan. Vaksinasi massal berbasis banjar diberikan kepada  32.000 orang dari 47.000 orang yang telah didata. Khusus jadwal tahap kedua, diperlukan jeda.

Sementara itu, Bendesa Tegallantang, Gusti Putu Gede Suradnya, menyatakan jumlah warga keseluruhan sebanyak 700-an orang. Yang tervaksin sekitar 400 orang. Ada sekitar 300an jiwa yang tidak tervaksin karena tidak lolos dalam screening.

Jumlah vaksin yang dipersiapkan sebanyak 500-an dosis. Suradnya merasa bangga karena desanya dikunjungi oleh Mendagri.

“Kami harap bantuan vaksin ini bisa membuat pariwisata bisa kembali normal,” jelasnya.

Namun, selang beberapa hari saja, pura itu disatroni maling. Kali ini, maling menyatroni Pura Desa Adat Tegallantang, Kelurahan Ubud, Gianyar. Sejumlah barang sakral yakni Rambut Sedana Lanang-Istri dan 8 tangkai bunga emas, raib digondol maling.

 

Bendesa Adat Desa Tegallantang, I Gusti Putu Gede Suradnya, mengatakan, hilangnya benda sakral tersebut diketahui pertama kali oleh pemangku pura setempat. Kejadian diketahui Kamis (25/3) pukul 07.00.

 

Pemangku kemudian mengecek situasi. Ternyata, sejumlah benda sakral sudah raib. Pihak pura mengalami kerugian sekitar Rp 60 juta.

 

“Kerugiannya tidak banyak, tapi aci (upacara) yang banyak dan kesakralannya. Karena benda tersebut masih anyar (baru dibuat), sekitar bulan Mei lalu berdekatan dengan covid,” jelasnya. 

 

Kasus itu langsung dilaporkan ke prajuru. Lebih lanjut kejadian tersebut pihaknya telah melaporkan ke pihak berwajib.

 

Kapolsek Ubud, AKP Gede Sudyatmaja mengatakan, pihaknya sudah menurunkan petugas. Polisi juga mendata keterangan sakai dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Polisi bahkan menerjunkan anjing pelacak. “Pelaku masih lidik,” singkatnya.

GIANYAR – Sebelum disatroni maling, Pura Desa Adat Tegallantang, Ubud, Gianyar ternyata sempat digunakan untuk vaksinasi massal pada 23 Maret 2021 lalu. Saat itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian juga mengunjungi vaksinasi massal tersebut.

 

Saat itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Tito Karnavian didampingi Gubernur Bali Wayan Koster, dan Bupati Gianyar Made Mahayastra mengecek vaksinasi massal berbasis banjar di Banjar Tegalantang, Kelurahan/ Kecamatan Ubud.

 

Mendagri Tito kala itu menyambut baik vaksinasi skala banjar. Mantan Kapolri itu juga memberikan sejumlah pesan bagi masyarakat pasca-divaksin. Dia berpesan, bagi masyarakat yang sudah divaksin jangan langsung merasa sudah aman. Mendagri Tito menyarankan, tetap menerapkan protokol kesehatan.

Mahayastra sendiri kala itu menyatakan bahwa vaksinasi di kawasan Ubud akan selesai dilaksanakan dalam kurun waktu 7 hari ke depan. Vaksinasi massal berbasis banjar diberikan kepada  32.000 orang dari 47.000 orang yang telah didata. Khusus jadwal tahap kedua, diperlukan jeda.

Sementara itu, Bendesa Tegallantang, Gusti Putu Gede Suradnya, menyatakan jumlah warga keseluruhan sebanyak 700-an orang. Yang tervaksin sekitar 400 orang. Ada sekitar 300an jiwa yang tidak tervaksin karena tidak lolos dalam screening.

Jumlah vaksin yang dipersiapkan sebanyak 500-an dosis. Suradnya merasa bangga karena desanya dikunjungi oleh Mendagri.

“Kami harap bantuan vaksin ini bisa membuat pariwisata bisa kembali normal,” jelasnya.

Namun, selang beberapa hari saja, pura itu disatroni maling. Kali ini, maling menyatroni Pura Desa Adat Tegallantang, Kelurahan Ubud, Gianyar. Sejumlah barang sakral yakni Rambut Sedana Lanang-Istri dan 8 tangkai bunga emas, raib digondol maling.

 

Bendesa Adat Desa Tegallantang, I Gusti Putu Gede Suradnya, mengatakan, hilangnya benda sakral tersebut diketahui pertama kali oleh pemangku pura setempat. Kejadian diketahui Kamis (25/3) pukul 07.00.

 

Pemangku kemudian mengecek situasi. Ternyata, sejumlah benda sakral sudah raib. Pihak pura mengalami kerugian sekitar Rp 60 juta.

 

“Kerugiannya tidak banyak, tapi aci (upacara) yang banyak dan kesakralannya. Karena benda tersebut masih anyar (baru dibuat), sekitar bulan Mei lalu berdekatan dengan covid,” jelasnya. 

 

Kasus itu langsung dilaporkan ke prajuru. Lebih lanjut kejadian tersebut pihaknya telah melaporkan ke pihak berwajib.

 

Kapolsek Ubud, AKP Gede Sudyatmaja mengatakan, pihaknya sudah menurunkan petugas. Polisi juga mendata keterangan sakai dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Polisi bahkan menerjunkan anjing pelacak. “Pelaku masih lidik,” singkatnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/