SEMARAPURA – Tiga hari menghilang, anjing lokal berusia 4 bulan bernama Timi akhirnya pulang ke rumah pemiliknya di Jalan Gumitir, Semarapura Klod, Sabtu (20/4) lalu.
Hanya saja, anjing yang belum pernah diberikan vaksin rabies tersebut pulang dalam kondisi terinfeksi rabies dan menggigit pemiliknya, Winnie Yusrisa, 40, saat hendak memberi makan.
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung, I Wayan Karyana kemarin membenarkan kejadian tersebut.
Menurut Karyana, anjing yang hilang tiga hari sejak 17 April itu akhirnya pulang Sabtu (20/4) lalu.
Anjing lokal yang belum pernah diberikan vaksin itu pulang dalam kondisi yang menyedihkan dengan tubuh kurus, lemah, tidak mau makan dan mandi.
Sehingga pemiliknya berinisiatif untuk memberikan makan dengan cara menyuapi. “Tapi, anjing itu malah menggigit jempol tangan kiri pemiliknya tanggal 20 April,” ungkapnya.
Ternyata pada Minggu (21/4), anjing tersebut mati yang sebelumnya menunjukkan gejala menggigit rantai, suara merintih, dan parau, serta kejang-kejang.
Peristiwa tersebut pun kemudian dilaporkan. Oleh Dinas Pertanian Klungkung, sampel otak anjing tersebut diambil dan dicek ke BBV Denpasar.
“Korban gigitan anjing sudah kami berikan serum anti rabies (SAR) dan vaksin anti rabies (VAR),” tandasnya.
Sementara itu, Kabid Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung, Anak Agung Raka Arnawa mengungkapkan,
dari hasil pengecekan sampel otak anjing yang keluar, Senin (22/4), terungkap bahwa anjing tersebut positif rabies.
“Kami masih mendalami lokasi anjing ini terinfeksi rabies. Itu yang masih sedang kami lakukan,” tandasnya.
Untuk diketahui, peristiwa gigitan anjing rabies kali ini bukan yang pertama kali terjadi di Klungkung awal tahun 2019 ini.
Sebelumnya ada belasan warga yang digigit anjing positif rabies, baik oleh anjing liar maupun anjing peliharaan yang terinfeksi.