SINGARAJA – Melonjaknya harga cabai yang terjadi pada awal tahun, menjadi perhatian serius. Bukan hanya pemerintah yang turun tangan. TNI juga ikut turun tangan menciptakan lahan pertanian cabai rawit.
Terkini Kodim 1609/Buleleng membuka lahan percontohan tanaman cabai rawit di Banjar Dinas Sanih, Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan.
Keberadaan lahan tersebut akan memperluas cakupan lahan tanam cabai yang ada di Kabupaten Buleleng.
Lahan percontohan itu disiapkan pada lahan seluas satu hektare penuh. Untuk tahap awal ada 2.000 pohon cabai yang ditanam.
Komandan Kodim 1609/Buleleng Letkol Inf Windra Lisrianto mengatakan, demplot cabai itu diharapkan dapat membantu menambah pasokan cabai rawit di pasaran.
Sehingga bisa mengurangi lonjakan harga di pasar. Utamanya di Kabupaten Buleleng. Berdasar hasil identifikasi, lonjakan harga yang terjadi pada awal tahun lalu dipicu langkanya pasokan cabai ke Buleleng.
Praktis untuk menstabilkan harga, opsi yang diambil adalah menambah pasokan komoditas ke pasar.
“Caranya tentu menambah luas area tanam. Saat ini kami uji coba dulu satu hektare. Kalau hasilnya bagus, akan dilanjutkan,” kata Letkol Inf Windra.
Lahan di Desa Bukti sengaja dipilih karena dianggap memiliki kontur yang tepat. Selain itu luas lahan yang ada juga terbilang luas.
Mengingat cabai bisa ditanam sebagai tanaman sela, di antara tanaman mangga dan kelapa yang mendominasi area tersebut.
“Kalau ini bisa berhasil, bisa dilirik oleh petani lain. Karena kami lihat masih banyak lahan yang bisa dioptimalkan untuk tanaman cabai di sini,” ungkapnya.
Kini total luas lahan cabai di Banjar Dinas Sanih, Desa Bukti, baru mencapai satu hektare. Dengan luas tanam mencakup 2.000 tanaman.
Rencananya luas tanam itu akan diperluas mencapai lima hektare dengan jumlah populasi sebanyak 10.000 tanaman.