26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 3:15 AM WIB

Cuaca Buruk, Ada Proyek Senderan, Nelayan Pilih Gudangkan Perahu

GIANYAR – Nelayan Pantai Gumicik, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar kesulitan melaut. Sebab, ada proyek senderan dibangun sepanjang pinggiran pantai.

Pemerhati nelayan Pantai Gumicik, Wayan Puja, menyatakan, nelayan di wilayahnya sejak awal 2021 sudah sangat jarang melaut.

“Bahkan sejak dua bulan terakhir sudah tidak melakukan aktivitas melaut, karena cuaca buruk,” jelas Wayan Puja. 

Disamping cuaca yang kurang bersahabat, ada proyek tanggul menambah nelayan sulit melaut. “Hanya kebetulan saja karena proyek tanggul. Sebagian nelayan menitipkan perahu di pantai Pabean atau pantai lainnya,” ujar Puja.

Karena jauh menaruh perahu, sebagian nelayan ada yang menggudangkan perahunya. Ada juga yang melakukan perbaikan perlengkapan melaut.

“Saat akan melaut dan menyandarkan perahu kesulitan, karena ada proyek senderan. Beresiko merusak perahu,” bebernya. 

Lanjut dia, sekitar 75 nelayan ini sebagian sudah beralih profesi sementara. Ada yang menjadi buruh bangunan. Ada pula yang berjualan.

Puja menambahkan, proyek tanggul tersebut sudah lama diusulkan. Kebetulan pada 2021 ini terealisasi.

Proyek tersebut mendapat anggaran dari pemerintah pusat yaitu kementrian PUPR. Panjang ruas pantai yang akan ditangani dalam kegiatan ini

sepanjang 900 m dengan 4 ruas yang akan dikerjakan yaitu ruas pantai Lembeng, Pantai Gumicik, pantai Pabean, dan pantai Rangkan.

Waktu pelaksanaan pekerjaan selama 240 hari. “Proyek sedang berlangsung, dipastikan selesai tepat waktu, walau kadang cuaca tidak bersahabat,” pungkasnya. 

GIANYAR – Nelayan Pantai Gumicik, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar kesulitan melaut. Sebab, ada proyek senderan dibangun sepanjang pinggiran pantai.

Pemerhati nelayan Pantai Gumicik, Wayan Puja, menyatakan, nelayan di wilayahnya sejak awal 2021 sudah sangat jarang melaut.

“Bahkan sejak dua bulan terakhir sudah tidak melakukan aktivitas melaut, karena cuaca buruk,” jelas Wayan Puja. 

Disamping cuaca yang kurang bersahabat, ada proyek tanggul menambah nelayan sulit melaut. “Hanya kebetulan saja karena proyek tanggul. Sebagian nelayan menitipkan perahu di pantai Pabean atau pantai lainnya,” ujar Puja.

Karena jauh menaruh perahu, sebagian nelayan ada yang menggudangkan perahunya. Ada juga yang melakukan perbaikan perlengkapan melaut.

“Saat akan melaut dan menyandarkan perahu kesulitan, karena ada proyek senderan. Beresiko merusak perahu,” bebernya. 

Lanjut dia, sekitar 75 nelayan ini sebagian sudah beralih profesi sementara. Ada yang menjadi buruh bangunan. Ada pula yang berjualan.

Puja menambahkan, proyek tanggul tersebut sudah lama diusulkan. Kebetulan pada 2021 ini terealisasi.

Proyek tersebut mendapat anggaran dari pemerintah pusat yaitu kementrian PUPR. Panjang ruas pantai yang akan ditangani dalam kegiatan ini

sepanjang 900 m dengan 4 ruas yang akan dikerjakan yaitu ruas pantai Lembeng, Pantai Gumicik, pantai Pabean, dan pantai Rangkan.

Waktu pelaksanaan pekerjaan selama 240 hari. “Proyek sedang berlangsung, dipastikan selesai tepat waktu, walau kadang cuaca tidak bersahabat,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/