29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:36 AM WIB

Hujan Tak Kunjung Turun, Warga Jembrana Krisis Air Bersih

NEGARA – Dampak dari kemarau sejumlah daerah di Jembrana sudah mulai krisis air bersih. Selama bulan Agustus ini,

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana sudah menyalurkan air bersih ke beberapa lokasi untuk mencukupi kebutuhan warga.

Warga yang mengalami krisis air bersih juga diminta untuk mengajukan permohonan pada masing-masing desa.

Kepala Pelaksana BPBD Jembrana mengatakan, permintaan penyaluran air bersih pada bulan Agustus ini dari dua titik

yakni Lingkungan Pancardawa, Kelurahan Pendem dan Banjar Wali Desa Yehembang, serta Pura Prapat Agung di kawasan TNBB untuk kebutuhan di pura.

“Kekurangan air bersih ini karena sumber air sebelumnya seperti sumur sudah tidak ada air,” ujar Kepala Pelaksana BPBD I Ketut Eko Susila AP.

Penyaluran air bersih dengan tangki air dari BPBD Jembrana tersebut langsung pada bak penampungan warga. Hingga saat ini dari awal bulan Agustus ini sudah air bersih yang disalurkan sebanyak 9 tangki.

Air bersih yang disalurkan dari PDAM Tirta Amertha Jati Jembrana. “Air yang disalurkan gratis,” tegasnya.

BPBD Jembrana akan menyalurkan air bersih pada warga yang mengalami krisis air bersih. Namun, warga yang membutuhkan air bersih harus melapor ke desa, nanti pihak desa yang akan menyampaikan kepada BPBD Jembrana.

Pada musim kemarau tahun ini, berdasarkan pemetaan daerah yang rawan terjadi krisis air bersih sedikitnya tiga desa dipetakan masuk dalam zona kekeringan. Diantaranya Desa Yehembang, Desa Manistutu dan Desa Warnasari.

Mengantisipasi krisis air bersih tersebut, pihaknya sudah menyiapkan armada tangki tempat penampungan air yang bisa digunakan sewaktu-waktu.

Sebanyak lima buah tempat penampungan air yang nantinya akan diletakkan sementara di wilayah yang kekeringan, sehingga warga bisa mengambil langsung air dari tempat penampungan yang disediakan. 

NEGARA – Dampak dari kemarau sejumlah daerah di Jembrana sudah mulai krisis air bersih. Selama bulan Agustus ini,

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana sudah menyalurkan air bersih ke beberapa lokasi untuk mencukupi kebutuhan warga.

Warga yang mengalami krisis air bersih juga diminta untuk mengajukan permohonan pada masing-masing desa.

Kepala Pelaksana BPBD Jembrana mengatakan, permintaan penyaluran air bersih pada bulan Agustus ini dari dua titik

yakni Lingkungan Pancardawa, Kelurahan Pendem dan Banjar Wali Desa Yehembang, serta Pura Prapat Agung di kawasan TNBB untuk kebutuhan di pura.

“Kekurangan air bersih ini karena sumber air sebelumnya seperti sumur sudah tidak ada air,” ujar Kepala Pelaksana BPBD I Ketut Eko Susila AP.

Penyaluran air bersih dengan tangki air dari BPBD Jembrana tersebut langsung pada bak penampungan warga. Hingga saat ini dari awal bulan Agustus ini sudah air bersih yang disalurkan sebanyak 9 tangki.

Air bersih yang disalurkan dari PDAM Tirta Amertha Jati Jembrana. “Air yang disalurkan gratis,” tegasnya.

BPBD Jembrana akan menyalurkan air bersih pada warga yang mengalami krisis air bersih. Namun, warga yang membutuhkan air bersih harus melapor ke desa, nanti pihak desa yang akan menyampaikan kepada BPBD Jembrana.

Pada musim kemarau tahun ini, berdasarkan pemetaan daerah yang rawan terjadi krisis air bersih sedikitnya tiga desa dipetakan masuk dalam zona kekeringan. Diantaranya Desa Yehembang, Desa Manistutu dan Desa Warnasari.

Mengantisipasi krisis air bersih tersebut, pihaknya sudah menyiapkan armada tangki tempat penampungan air yang bisa digunakan sewaktu-waktu.

Sebanyak lima buah tempat penampungan air yang nantinya akan diletakkan sementara di wilayah yang kekeringan, sehingga warga bisa mengambil langsung air dari tempat penampungan yang disediakan. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/