25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 6:55 AM WIB

Horor, Korban Kesurupan Masal Kerap Halusinasi, Siswa SMPN Diliburkan

SEMARAPURA – Pascakesurupan masal yang dialami siswi SMP Negeri 4 Banjarangkan secara berturut-turut sejak akhir September lalu,

pihak sekolah akhirnya memutuskan menghentikan proses pembelajaran di sekolah untuk sementara waktu, mulai Rabu (23/10) lalu hingga Kamis (31/10) mendatang.

Pihak sekolah pasalnya akan mengisi waktu liburan itu untuk mengajak siswa melakukan kegiatan-kegiatan spiritual dan refreshing di luar sekolah.

Tujuannya untuk menghilangkan rasa trauma para siswa akibat peristiwa tersebut. Wakil Kepala Sekolah Kurikulum SMP Negeri 4 Banjarangkan I Made Agus Suardina saat

ditemui di halaman Pura Pucak Jati, Desa Timuhun, Kecamatan Banjarangkan, Kamis (24/10) menuturkan,

peristiwa kesurupan masal yang terjadi cukup rutin sejak akhir September lalu telah menumbuhkan rasa trauma bagi para siswa.

Terutama bagi siswa-siswa yang mengalami kesurupan, kerap merasa diintai seseorang dan bila datang ke sekolah kembali mengalami kesurupan.

Atas peristiwa itu pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung akhirnya menyarankan pihak sekolah untuk menghentikan kegiatan pembelajaran di sekolah untuk sementara waktu.

“Kegiatan ini dilakukan sambil menunggu upacara Macaru Manca Sanak dan Abrumbunan yang rencananya digelar Jumat (1/11).

Berdasar hasil nunasin (meminta petunjuk, Red) ke seorang Tapakan (para normal, Red) kami diminta untuk membuat dua pelinggih dan menggelar upacara itu,” bebernya.

 

SEMARAPURA – Pascakesurupan masal yang dialami siswi SMP Negeri 4 Banjarangkan secara berturut-turut sejak akhir September lalu,

pihak sekolah akhirnya memutuskan menghentikan proses pembelajaran di sekolah untuk sementara waktu, mulai Rabu (23/10) lalu hingga Kamis (31/10) mendatang.

Pihak sekolah pasalnya akan mengisi waktu liburan itu untuk mengajak siswa melakukan kegiatan-kegiatan spiritual dan refreshing di luar sekolah.

Tujuannya untuk menghilangkan rasa trauma para siswa akibat peristiwa tersebut. Wakil Kepala Sekolah Kurikulum SMP Negeri 4 Banjarangkan I Made Agus Suardina saat

ditemui di halaman Pura Pucak Jati, Desa Timuhun, Kecamatan Banjarangkan, Kamis (24/10) menuturkan,

peristiwa kesurupan masal yang terjadi cukup rutin sejak akhir September lalu telah menumbuhkan rasa trauma bagi para siswa.

Terutama bagi siswa-siswa yang mengalami kesurupan, kerap merasa diintai seseorang dan bila datang ke sekolah kembali mengalami kesurupan.

Atas peristiwa itu pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung akhirnya menyarankan pihak sekolah untuk menghentikan kegiatan pembelajaran di sekolah untuk sementara waktu.

“Kegiatan ini dilakukan sambil menunggu upacara Macaru Manca Sanak dan Abrumbunan yang rencananya digelar Jumat (1/11).

Berdasar hasil nunasin (meminta petunjuk, Red) ke seorang Tapakan (para normal, Red) kami diminta untuk membuat dua pelinggih dan menggelar upacara itu,” bebernya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/