27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 8:12 AM WIB

TPST Pesinggahan Dibakar, Wisatawan Goa Lawah Terganggu!

SEMARAPURA-Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung, Minggu (25/11) sekitar pukul 12.00 dibakar.

Akibat pembakarandi area TPST membuat warga sekitar sempat terganggu dengan kepulan asap yang menyebar kemana-mana.

Perbekel Desa Pesinggahan, Nyoman Suastika saat dikonfirmasi tak menampik dengan dibakarnya sampah TPST.

Dijelaskan, sampah-sampah di TPST sengaja dibakar karena kondisi sampah yang sudah menggunung dan overload.

Menurutnya setiap harinya baik itu sampah dari warga desa maupun pengunjung, menghasilkan sekitar satu truk sampah per harinya.

Bahkan jika ada upacara adat yang digelar di Pura Goa Lawah dan Pantai Goa Lawah, sampah yang diproduksi mencapai dua truk per hari.

“Sampah organik yang berhasil diolah menjadi pupuk dan sampah plastik yang dijual, jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan sampah yang diproduksi warga setiap harinya.

Ini karena dalam pengolahan sampah, membutuhkan waktu yang cukup lama,”terangnya.

Atas dasar itu, ia terpaksa membakar sampah yang ada di TPST Pesinggahan.

Meskipun, Suastika menyadari jika akibat pembakaran sampah di TPST mengganggu para pengguna jalan dan wisatawan, karena lokasinya dekat obyek wisata.

” Kami menyadari itu, namun (pembakaran) ini terpaksa kami lakukan karena kondisi sampah yang sudah sangat banyak,”tukasnya.

 

SEMARAPURA-Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung, Minggu (25/11) sekitar pukul 12.00 dibakar.

Akibat pembakarandi area TPST membuat warga sekitar sempat terganggu dengan kepulan asap yang menyebar kemana-mana.

Perbekel Desa Pesinggahan, Nyoman Suastika saat dikonfirmasi tak menampik dengan dibakarnya sampah TPST.

Dijelaskan, sampah-sampah di TPST sengaja dibakar karena kondisi sampah yang sudah menggunung dan overload.

Menurutnya setiap harinya baik itu sampah dari warga desa maupun pengunjung, menghasilkan sekitar satu truk sampah per harinya.

Bahkan jika ada upacara adat yang digelar di Pura Goa Lawah dan Pantai Goa Lawah, sampah yang diproduksi mencapai dua truk per hari.

“Sampah organik yang berhasil diolah menjadi pupuk dan sampah plastik yang dijual, jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan sampah yang diproduksi warga setiap harinya.

Ini karena dalam pengolahan sampah, membutuhkan waktu yang cukup lama,”terangnya.

Atas dasar itu, ia terpaksa membakar sampah yang ada di TPST Pesinggahan.

Meskipun, Suastika menyadari jika akibat pembakaran sampah di TPST mengganggu para pengguna jalan dan wisatawan, karena lokasinya dekat obyek wisata.

” Kami menyadari itu, namun (pembakaran) ini terpaksa kami lakukan karena kondisi sampah yang sudah sangat banyak,”tukasnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/