28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:04 AM WIB

Langka, Spesies Karang Baru Ditemukan di Perairan PLTU Celukan Bawang

SINGARAJA – Yayasan Bumi Hijau Indah yang berkonsentrasi dalam pelestarian terumbu karang mengklaim baru saja menemukan jenis terumbu karang baru di perairan Celukan Bawang, Buleleng.

Hal ini disampaikan langsung Dodik Prasetya, Ketua Yayasan Bumi Hijau Indah saat peresmian Yayasan Bumi Hijau Indah, di PLTU Celukan Bawang, Buleleng, Senin (25/11) siang. 

Menurut Dodik, setidaknya ada sekitar delapan spesies terumbu karang yang ditemukan. Penemuan ini dilakukan sejak penelitian yang dilakukan oleh pihaknya tahun 2015 lalu.

“Ada beberapa jenis baru yang belum ada di buku idetifikasi secara umum. Artinya yang belum ada di tempat lain,” kata Dodik saat diwawancarai di sela acara.

Lanjut dia, spesies terumbu karang itu ditemukan tepat di laut depan PLTU Celukan Bawang. Usianya pun berkisar 4 sampai 5 tahun.

Adanya spesies baru di laut depan PLTU Celukan Bawang ini, kata dia, mungkin karena beberapa faktor. Mulai dari suhu air hingga kekuatan arus di bawah laut.

Apalagi empat sampai lima tahun belakangan, perairan laut di depan PLTU Celukan Bawang mulai dijaga dengan Baik. 

“Karena laut di depan ini sebelumnya banyak tekanan. Mulai dari perburuan ikan hias menggunakan bom, hingga pencarian karang oleh oleh masyarakat,

sempat membuat ekosistem karang rusak. Jadi sekitar 4 atau 5 tahun belakangan ini mulai bagus,” tambah Dodik.

Yang mengejutkan juga salah satu spesies karang yang hanya ada di Bali, tepatnya di laut Candidasa, Karangasem bernama Uephyllia Baliensis juga ditemukan di Celukan Bawang.

Terumbu karang itu ditemukan di laut depan PLTU Celukan Bawang. “Jenis karang endemik itu juga ditemukan di sini,” tandasnya. 

Sementara itu, penelitian kondisi biofisik dan sosial ekonomi pesisir pulau Bali tahun 2015 menunjukkan Perairan Celukan Bawang memiliki tutupan karang dengan kategori sedang sampai bagus.

Ekosistem terumbu karang yang diteliti pada kedalaman 3 dan 10 meter dengan metode Reef Health – Point Intercept Transect. 

Di mana saat itu, stasiun penelitian Celukan Bawang I berada di depan PLTU Celukan Bawang, ada 49,3 persen  terumbu karang dengan kategori sedang. 

Hamparan terumbu karang ini dijumpai di jarak kurang lebih 300 hingga 500 meter dari garis pantai.  Ke depannya proses konservasi ini, pihak Yayasan Bumi Indah Hijau akan bekerjasama dengan PT General Energi Bali selaku Operator PLTU Celukan Bawang.

SINGARAJA – Yayasan Bumi Hijau Indah yang berkonsentrasi dalam pelestarian terumbu karang mengklaim baru saja menemukan jenis terumbu karang baru di perairan Celukan Bawang, Buleleng.

Hal ini disampaikan langsung Dodik Prasetya, Ketua Yayasan Bumi Hijau Indah saat peresmian Yayasan Bumi Hijau Indah, di PLTU Celukan Bawang, Buleleng, Senin (25/11) siang. 

Menurut Dodik, setidaknya ada sekitar delapan spesies terumbu karang yang ditemukan. Penemuan ini dilakukan sejak penelitian yang dilakukan oleh pihaknya tahun 2015 lalu.

“Ada beberapa jenis baru yang belum ada di buku idetifikasi secara umum. Artinya yang belum ada di tempat lain,” kata Dodik saat diwawancarai di sela acara.

Lanjut dia, spesies terumbu karang itu ditemukan tepat di laut depan PLTU Celukan Bawang. Usianya pun berkisar 4 sampai 5 tahun.

Adanya spesies baru di laut depan PLTU Celukan Bawang ini, kata dia, mungkin karena beberapa faktor. Mulai dari suhu air hingga kekuatan arus di bawah laut.

Apalagi empat sampai lima tahun belakangan, perairan laut di depan PLTU Celukan Bawang mulai dijaga dengan Baik. 

“Karena laut di depan ini sebelumnya banyak tekanan. Mulai dari perburuan ikan hias menggunakan bom, hingga pencarian karang oleh oleh masyarakat,

sempat membuat ekosistem karang rusak. Jadi sekitar 4 atau 5 tahun belakangan ini mulai bagus,” tambah Dodik.

Yang mengejutkan juga salah satu spesies karang yang hanya ada di Bali, tepatnya di laut Candidasa, Karangasem bernama Uephyllia Baliensis juga ditemukan di Celukan Bawang.

Terumbu karang itu ditemukan di laut depan PLTU Celukan Bawang. “Jenis karang endemik itu juga ditemukan di sini,” tandasnya. 

Sementara itu, penelitian kondisi biofisik dan sosial ekonomi pesisir pulau Bali tahun 2015 menunjukkan Perairan Celukan Bawang memiliki tutupan karang dengan kategori sedang sampai bagus.

Ekosistem terumbu karang yang diteliti pada kedalaman 3 dan 10 meter dengan metode Reef Health – Point Intercept Transect. 

Di mana saat itu, stasiun penelitian Celukan Bawang I berada di depan PLTU Celukan Bawang, ada 49,3 persen  terumbu karang dengan kategori sedang. 

Hamparan terumbu karang ini dijumpai di jarak kurang lebih 300 hingga 500 meter dari garis pantai.  Ke depannya proses konservasi ini, pihak Yayasan Bumi Indah Hijau akan bekerjasama dengan PT General Energi Bali selaku Operator PLTU Celukan Bawang.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/