SINGARAJA – Pemkab Buleleng makin rajin saja melelang barang-barang milik daerah. Kini barang-barang yang sudah habis usia pakainya, entah itu masih berfungsi atau tidak, dilelang oleh pemerintah.
Sejak setahun terakhir, Badan Keuangan Daerah (BKD) Buleleng memang makin gencar saja melakukan lelang barang milik daerah.
Bukan hanya kendaraan dinas. Barang rongsokan seperti produk-produk elektronik tak terpakai, hingga sisa-sisa bongkaran bangunan pun ikut dilelang.
Sepanjang tahun 2017 ini, BKD Buleleng sudah sembilan kali melakukan lelang aset milik daerah. Dari sembilan kali lelang, pemerintah mendapat keuntungan Rp 213.583.500.
Entah itu hasil lelang sisa bongkaran bangunan, peralatan dan mesin kantor, atau kendaraan yang sudah tidak dimanfaatkan dan dalam kondisi rusak.
“Selama ini barang-barang yang kami anggap sudah tidak bernilai, justru memberikan keuntungan kepada daerah.
Selain barangnya terhapus, juga bisa menambah pendapatan daerah,” kata Plt. Kabid Aset BKD Buleleng, Made Pasda Gunawan.
Pasda mengungkapkan dari sembilan kali lelang, sebagian besar lelang dilakukan secara langsung alias tatap muka. Namun ada pula beberapa lelang yang dilakukan secara tak langsung.
Yakni melalui sistem Aplikasi Lelang Melalui Internet (ALMI) milik Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).
“Kalau sekiranya pesertanya akan sedikit, kami memilih lewat lelang online. Kalau online cakupan pesertanya lebih luas. Jadi pesertanya lebih banyak, tawarannya juga lebih tinggi,” imbuh Pasda.
Pada lelang terakhir, pemerintah mengantongi keuntungan hingga Rp 19.739.800. Keuntungan itu didapat dari hasil penjualan sisa bongkaran bangunan, rongsokan elektronik, serta lelang sepeda motor yang nilai tawarnya cukup tinggi.