SEMARAPURA – Warga Banjar Pekandelan, Desa Akah, Kecamatan Klungkung dibuat panik dengan kobaran api yang muncul dari kios milik Jro Mangku Wayan Sanggra, 63, kemarin malam.
Peristiwa kebakaran yang menghanguskan empat kios beserta isinya itu terjadi diduga akibat korsleting listrik.
Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Klungkung I Putu Suarta mengungkapkan, kebakaran itu pertama kali diketahui oleh pemilik kios, Jro Mangku Wayan Sanggra.
Pada saat Jro Sanggra yang pada saat itu sedang berbincang-bincang di teras tengah rumah, tepatnya berada di belakang kios melihat adanya kepulan asap dan letupan disertai munculnya api dari atap kios.
Melihat hal itu, Jro Sanggra pun berteriak meminta tolong. “Salah seorang warga kemudian menghubungi kami sekitar pukul 19.50 dan kami tiba di lokasi sekitar pukul 20.00,” terangnya.
Dari empat kios tersebut, dua kios di antaranya dalam kondisi kosong karena sedang dalam proses renovasi.
Sementara dua kios lainnya telah ditempati dan digunakan untuk berjualan palen-palen. Adapun api muncul dari atap kios yang sudah ditempati untuk berjualan palen-palen itu.
“Kami cukup kesulitan memadamkan api karena barang-barang yang ada di dalam kios itu adalah barang-barang yang mudah terbakar.
Bahkan, ada sekitar 10 tabung gas elpiji sehingga kami harus cepat-cepat keluarkan agar tidak meledak. Syukur tidak ada yang meledak,” katanya.
Mengerahkan 10 personel pemadam kebakaran dengan tiga mobil pemadam, api akhirnya berhasil dipadamkan sekitar pukul 21.15. “Kerugian belum diketahui,” tandasnya.
SEMARAPURA – Warga Banjar Pekandelan, Desa Akah, Kecamatan Klungkung dibuat panik dengan kobaran api yang muncul dari kios milik Jro Mangku Wayan Sanggra, 63, kemarin malam.
Peristiwa kebakaran yang menghanguskan empat kios beserta isinya itu terjadi diduga akibat korsleting listrik.
Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Klungkung I Putu Suarta mengungkapkan, kebakaran itu pertama kali diketahui oleh pemilik kios, Jro Mangku Wayan Sanggra.
Pada saat Jro Sanggra yang pada saat itu sedang berbincang-bincang di teras tengah rumah, tepatnya berada di belakang kios melihat adanya kepulan asap dan letupan disertai munculnya api dari atap kios.
Melihat hal itu, Jro Sanggra pun berteriak meminta tolong. “Salah seorang warga kemudian menghubungi kami sekitar pukul 19.50 dan kami tiba di lokasi sekitar pukul 20.00,” terangnya.
Dari empat kios tersebut, dua kios di antaranya dalam kondisi kosong karena sedang dalam proses renovasi.
Sementara dua kios lainnya telah ditempati dan digunakan untuk berjualan palen-palen. Adapun api muncul dari atap kios yang sudah ditempati untuk berjualan palen-palen itu.
“Kami cukup kesulitan memadamkan api karena barang-barang yang ada di dalam kios itu adalah barang-barang yang mudah terbakar.
Bahkan, ada sekitar 10 tabung gas elpiji sehingga kami harus cepat-cepat keluarkan agar tidak meledak. Syukur tidak ada yang meledak,” katanya.
Mengerahkan 10 personel pemadam kebakaran dengan tiga mobil pemadam, api akhirnya berhasil dipadamkan sekitar pukul 21.15. “Kerugian belum diketahui,” tandasnya.
