29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 0:39 AM WIB

Penjor, Tanda Bukti Kecintaan Tradisi Lokal saat Natal di Palasari

NEGARA – Penjor menjadi salah satu yang wajib dipasang di jalan saat hari Raya Natal di Dusun Palasari, Desa Ekasari, Kecamatan Melaya, Jembrana.

Setiap rumah warga dan gereja, berhias penjor, sehingga seperti perayaan keagamaan umat Hindu di Bali.

Tradisi penjor tersebut merupakan salah satu tradisi yang sudah turun temurun dijalankan setiap peringatan keagamaan di Dusun Palasari.

Tradisi menjor ini dilakukan di masing-masing rumah, kemudian penjor dipasang di setiap rumah. Bahan yang digunakan sama seperti penjor pada umumnya, bahan daun kelapa muda yang dihias pada sebilah bambu atau besi melengkung.

Bahkan, penjor biasanya dihias dengan lampu kerlap-kerlip dan dipasang di pinggir jalan depan rumah warga dengan lengkungan penjor menghadap ke jalan.

Selain di rumah warga, penjor juga dipasang di jalan depan gereja terbesar dan salah satu yang tertua yang menggunakan desain arsitektur Bali.

Menurut salah seorang warga, Ferdinanus I Made Erfi Ariana, tradisi menjor di Dusun Palasari Desa Ekasari merupakan suatu perpaduan budaya Hindu dan Kristen di desa ini yang sudah ada sejak dulu.

Penjor dipasang selain untuk menyambut hari Natal, juga saat Paskah dan hari raya besar lainnya termasuk saat ulang tahun Paroki.

“Penjor biasanya bahannya busung sampian dan bambu, dibuat biasanya h-1 hari raya dan dipasang di depan rumah,” jelasnya.

Sementara itu, jelang malam peringatan Hari Raya Natal, petugas kepolisian melakukan pengamanan di Gereja Katolik Hati Kudus Yesus, Paroki Hati Kudus Yesus Palasari.

Puluhan Personil dari Polres Jembrana, Polsek Melaya, Brimob dan Kodim Jembrana mengamankan gereja untuk mengantisipasi ancaman gangguan keamanan.

Selain itu, gereja lain yang tersebar di seluruh Jembrana juga mendapat pengamanan ketat dari aparat gabungan.

NEGARA – Penjor menjadi salah satu yang wajib dipasang di jalan saat hari Raya Natal di Dusun Palasari, Desa Ekasari, Kecamatan Melaya, Jembrana.

Setiap rumah warga dan gereja, berhias penjor, sehingga seperti perayaan keagamaan umat Hindu di Bali.

Tradisi penjor tersebut merupakan salah satu tradisi yang sudah turun temurun dijalankan setiap peringatan keagamaan di Dusun Palasari.

Tradisi menjor ini dilakukan di masing-masing rumah, kemudian penjor dipasang di setiap rumah. Bahan yang digunakan sama seperti penjor pada umumnya, bahan daun kelapa muda yang dihias pada sebilah bambu atau besi melengkung.

Bahkan, penjor biasanya dihias dengan lampu kerlap-kerlip dan dipasang di pinggir jalan depan rumah warga dengan lengkungan penjor menghadap ke jalan.

Selain di rumah warga, penjor juga dipasang di jalan depan gereja terbesar dan salah satu yang tertua yang menggunakan desain arsitektur Bali.

Menurut salah seorang warga, Ferdinanus I Made Erfi Ariana, tradisi menjor di Dusun Palasari Desa Ekasari merupakan suatu perpaduan budaya Hindu dan Kristen di desa ini yang sudah ada sejak dulu.

Penjor dipasang selain untuk menyambut hari Natal, juga saat Paskah dan hari raya besar lainnya termasuk saat ulang tahun Paroki.

“Penjor biasanya bahannya busung sampian dan bambu, dibuat biasanya h-1 hari raya dan dipasang di depan rumah,” jelasnya.

Sementara itu, jelang malam peringatan Hari Raya Natal, petugas kepolisian melakukan pengamanan di Gereja Katolik Hati Kudus Yesus, Paroki Hati Kudus Yesus Palasari.

Puluhan Personil dari Polres Jembrana, Polsek Melaya, Brimob dan Kodim Jembrana mengamankan gereja untuk mengantisipasi ancaman gangguan keamanan.

Selain itu, gereja lain yang tersebar di seluruh Jembrana juga mendapat pengamanan ketat dari aparat gabungan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/