GEROKGAK – Para pekerja pariwisata di Kawasan Wisata Batu Ampar, Gerokgak, Buleleng, berbondong-bondong mengikuti program vaksinasi. Kamis (25/3/2021) para pekerja pariwisata menjalani program vaksinasi di Hotel Adi Asri, Pemuteran.
Program itu diharapkan bisa mendorong kawasan wisata masuk zona hijau. Sehingga wisatawan kembali berdatangan ke sana.
Di kawasan Batu Ampar saja, tercatat ada 400 orang yang terdaftar mengikuti program vaksinasi. Mereka bukan hanya berasal dari Desa Pemuteran saja. Namun juga dari Desa Sumberkima, Pejarakan, serta Sumberklampok. Jumlah itu sedikit di atas kuota, yang mencapai 300 orang.
Salah seorang pekerja, Gede Sudiartawan, 28, terlihat antusias mengikuti program tersebut. Sudiartawan saat ini tercatat sebagai karyawan bagian house keeping di Hotel Kubuku Pemuteran.
Ia mengaku sempat dirumahkan sejak akhir Maret hingga awal September.
“Syukurnya awal September dipanggil kembali sama owner disuruh kerja bersih-bersih. Meskipun tamunya tidak ada,” kata Sudiartawan.
Ia mengaku antusias mengikuti program vaksinasi. Dengan harapan pandemi segera berakhir. “Saya setuju vaksinasi ini biar semuanya cepat pulih dan cepat kerja lagi. Teman-teman banyak yang nganggur, apalagi di Pemuteran ini. Hampir semua teman-teman saya tidak kerja lagi,” katanya.
Sementara itu Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra mengatakan saat ini pemerintah fokus pada tiga destinasi wisata. Yakni Batu Ampar, Lovina, dan Munduk. Setelah tiga kawasan itu, program vaksinasi juga akan menyasar kawasan wisata Air Sanih yang membentang dari Desa Tembok hingga Desa Bukti.
“Mudah-mudahan dengan vaksinasi ini makin mempercepat kita masuk zona hijau. Sehingga wisatawan datang dan ekonomi kita bergulir lagi,” kata Sutjidra.
Di sisi lain, Ketua BPC PHRI Buleleng Dewa Ketut Suardipa mengatakan, Kabupaten Buleleng idealnya mendapat alokasi vaksin yang banyak. Sebab luas daerah dan jumlah penduduk yang tinggi. Selain itu pekerja sektor pariwisata juga cukup banyak.
Ia mencontohkan kawasan wisata Batu Ampar yang terdiri atas 4 desa. Total ada 30 hotel di kawasan tersebut. Tak kurang dari 2.000 orang warga di 4 desa, menggantungkan hidupnya dari sektor pariwisata.
“Seandainya ini 75 persen saja bisa divaksin, tentu kepercayaan publik dan wisatawan akan semakin tinggi. Itu 2.000 orang baru pekerja hotel dan restoran. Belum lagi guide, dive centre, ada lagi yang freelance. Mudah-mudahan ini bisa diprioritaskan,” kata Suardipa.
Lebih lanjut Suardipa mengatakan, saat ini di Buleleng tercatat tak kurang dari 8.000 orang yang menggantungkan hidupnya dari sektor pariwisata. Itu baru pekerja formal yang tercatat di hotel dan restoran. Belum lagi yang tercatat di vila maupun pekerja migrant. PHRI pun berharap mereka dapat divaksin secara bertahap hingga bulan Juli mendatang. Sehingga pemulihan ekonomi dapat digenjot.