33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:40 PM WIB

Kerusakan Danau Buyan Sulit Ditangani, Bupati PAS Lobi Menteri PU

SINGARAJA – Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana (PAS) menemui Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono, untuk membahas penanganan Danau Buyan.

Pertemuan disebut dilakukan di Kementerian PUPR belum lama ini. Agus tak datang sendiri, ia juga didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Buleleng, Ketut Suparta Wijaya.

Dalam pertemuan itu, Agus disebut melakukan lobi pada Basuki agar Kementerian PU bisa memasukkan Danau Buyan sebagai danau prioritas.

Terlebih kebutuhan rehabilitasi danau dari hulu hingga hilir membutuhkan dana yang cukup besar. Konon dana yang dibutuhkan hingga Rp 121 miliar dan dibutuhkan waktu tahunan untuk pemulihan.

“Jadi pak bupati mengadakan pendekatan, karena penanganan Danau Buyan dari hulu sampai hilir itu perlu dana yang relative besar.

Ini penanganan jangka panjang, tetapi mulai sekarang sudah disampaikan oleh pak Bupati,” jelas Kepala Dinas PUPR Buleleng Ketut Suparta Wijaya.

Lebih lanjut Suparta menjelaskan, Bupati Agus menemui Menteri PU-Pera sebagai tindak lanjut pertemuan antara Pemkab Buleleng dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida, belum lama ini.

Saat itu BWS meminta agar Pemkab Buleleng ikut melakukan lobi ke kementerian, agar konsep penanganan danau secara terintegrasi dari hulu hingga hilir, dapat disetujui.

“Ini juga kan bagian dari aspirasi daerah ke pemerintah pusat. Supaya Danau Buyan itu ditangani dari hulu sampai hilir. Sehingga pemulihan kawasan itu dapat dilakukan secara tepat, cepat, dan terarah,” imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, BWS Bali-Penida mengajukan rencana pemulihan kawasan Danau Buyan pada pemerintah pusat.

Dalam rancangan pemulihan kawasan, BWS berencana memperkuat tanggul dan akan difungsikan sebagai jogging track.

Selain itu BWS juga akan membangun kolam lumpur di sekitar danau. Rencananya sebelum air limpahan dibuang ke danau, akan ditampung lebih dulu pada kolam lumpur.

Selanjutnya setelah mengendap, maka akan dilakukan pengerukan pada kolam. Sehingga proses pendangkalan pada danau dapat ditekan seminimal mungkin. 

SINGARAJA – Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana (PAS) menemui Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono, untuk membahas penanganan Danau Buyan.

Pertemuan disebut dilakukan di Kementerian PUPR belum lama ini. Agus tak datang sendiri, ia juga didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Buleleng, Ketut Suparta Wijaya.

Dalam pertemuan itu, Agus disebut melakukan lobi pada Basuki agar Kementerian PU bisa memasukkan Danau Buyan sebagai danau prioritas.

Terlebih kebutuhan rehabilitasi danau dari hulu hingga hilir membutuhkan dana yang cukup besar. Konon dana yang dibutuhkan hingga Rp 121 miliar dan dibutuhkan waktu tahunan untuk pemulihan.

“Jadi pak bupati mengadakan pendekatan, karena penanganan Danau Buyan dari hulu sampai hilir itu perlu dana yang relative besar.

Ini penanganan jangka panjang, tetapi mulai sekarang sudah disampaikan oleh pak Bupati,” jelas Kepala Dinas PUPR Buleleng Ketut Suparta Wijaya.

Lebih lanjut Suparta menjelaskan, Bupati Agus menemui Menteri PU-Pera sebagai tindak lanjut pertemuan antara Pemkab Buleleng dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida, belum lama ini.

Saat itu BWS meminta agar Pemkab Buleleng ikut melakukan lobi ke kementerian, agar konsep penanganan danau secara terintegrasi dari hulu hingga hilir, dapat disetujui.

“Ini juga kan bagian dari aspirasi daerah ke pemerintah pusat. Supaya Danau Buyan itu ditangani dari hulu sampai hilir. Sehingga pemulihan kawasan itu dapat dilakukan secara tepat, cepat, dan terarah,” imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, BWS Bali-Penida mengajukan rencana pemulihan kawasan Danau Buyan pada pemerintah pusat.

Dalam rancangan pemulihan kawasan, BWS berencana memperkuat tanggul dan akan difungsikan sebagai jogging track.

Selain itu BWS juga akan membangun kolam lumpur di sekitar danau. Rencananya sebelum air limpahan dibuang ke danau, akan ditampung lebih dulu pada kolam lumpur.

Selanjutnya setelah mengendap, maka akan dilakukan pengerukan pada kolam. Sehingga proses pendangkalan pada danau dapat ditekan seminimal mungkin. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/