29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:34 AM WIB

Astaga! 30 Persen Subak di Gianyar Belum Punya Mesin Pertanian Memadai

GIANYAR – Subak yang tersebar di Kabupaten Gianyar belum sepenuhnya memiliki alat mesin pertanian (alsintan). Data Dinas Pertanian (Distan) Gianyar, sebanyak 30 persen subak belum memenuhi keberadaan alsintan yang memadai. 

Hal ini dijelaskan Kabid Sarana dan Sarana Pertanian, Distan Gianyar, Nyoman Tri Budi Hartanto.

“Tahun 2020, Kementerian Pertanian menggelontor bantuan alsintan ke Gianyar. Namun bantuan tersebut masih kurang, mengingat banyaknya permintaan dan aspirasi dari petani,” ujarnya, kemarin (24/5). 

Bantuan di Tahun 2020 meliputi traktor roda 2 sebanyak 16 unit; kultivator sebanyak 9 unit; pompa air 4 unit; dan hand sprayer 15 unit.

“Tahun 2021 ini bantuan dari Kementan belum turun. Berapa dialokasikan ke Gianyar kami belum tahu,” jelasnya.

Dijelaskan lagi, dengan kurangnya traktor pada petani akan mempengaruhi pengolahan lahan. Di samping itu, menyebabkan lambatnya masa tanam.

“Pengaruhnya ke musim tanam tidak serentak, yang nantinya juga berpengaruh ke masa tanam berikutnya,” jelasnya. 

Dikatakannya, sebagian besar petani juga sudah mengusahakan alsintan secara mandiri. Namun sebagian subak juga belum mampu. Sehingga masih ada yang mengandalkan alsintan milik bersama di subak. 

Contohnya, untuk Kecamatan Payangan, dengan luas tanam 1.800 hektare dengan masa tanam bulan Juli-Desember, membutuhkan alsintan yang memadai.

“Seperti halnya, mesin hand sprayer (semprot), penyemprotan hama harus serentak. Kalau tidak hama akan datang bolak balik sehingga menyebabkan kerugian bagi petani,” ujarnya. 

Meski begitu, pihaknya bersyukur pada 2021 ini belum ada petani yang gagal panen. 

Sedangkan, untuk pemenuhan alsintan, Dinas Pertanian Gianyar terus mengajukan permohonan ke pusat, sesuai dengan aspirasi pada tiap subak.

“Yang paling dibutuhkan saat ini traktor, kalau hand sprayer rata-rata petani sudah memiliki sendiri,” terangnya.

Untuk mesin pompa, dibutuhkan untuk menaikkan air irigasi pada subak-subak yang debit air subak yang mengecil.

“Mesin pompa dibutuhkan saat pengolahan tanah dan persiapan masa tanan. Ada subak yang air irigasinya mengecil sehingga dibutuhkan mesin pompa untuk mengangkat air,” pungkasnya.

GIANYAR – Subak yang tersebar di Kabupaten Gianyar belum sepenuhnya memiliki alat mesin pertanian (alsintan). Data Dinas Pertanian (Distan) Gianyar, sebanyak 30 persen subak belum memenuhi keberadaan alsintan yang memadai. 

Hal ini dijelaskan Kabid Sarana dan Sarana Pertanian, Distan Gianyar, Nyoman Tri Budi Hartanto.

“Tahun 2020, Kementerian Pertanian menggelontor bantuan alsintan ke Gianyar. Namun bantuan tersebut masih kurang, mengingat banyaknya permintaan dan aspirasi dari petani,” ujarnya, kemarin (24/5). 

Bantuan di Tahun 2020 meliputi traktor roda 2 sebanyak 16 unit; kultivator sebanyak 9 unit; pompa air 4 unit; dan hand sprayer 15 unit.

“Tahun 2021 ini bantuan dari Kementan belum turun. Berapa dialokasikan ke Gianyar kami belum tahu,” jelasnya.

Dijelaskan lagi, dengan kurangnya traktor pada petani akan mempengaruhi pengolahan lahan. Di samping itu, menyebabkan lambatnya masa tanam.

“Pengaruhnya ke musim tanam tidak serentak, yang nantinya juga berpengaruh ke masa tanam berikutnya,” jelasnya. 

Dikatakannya, sebagian besar petani juga sudah mengusahakan alsintan secara mandiri. Namun sebagian subak juga belum mampu. Sehingga masih ada yang mengandalkan alsintan milik bersama di subak. 

Contohnya, untuk Kecamatan Payangan, dengan luas tanam 1.800 hektare dengan masa tanam bulan Juli-Desember, membutuhkan alsintan yang memadai.

“Seperti halnya, mesin hand sprayer (semprot), penyemprotan hama harus serentak. Kalau tidak hama akan datang bolak balik sehingga menyebabkan kerugian bagi petani,” ujarnya. 

Meski begitu, pihaknya bersyukur pada 2021 ini belum ada petani yang gagal panen. 

Sedangkan, untuk pemenuhan alsintan, Dinas Pertanian Gianyar terus mengajukan permohonan ke pusat, sesuai dengan aspirasi pada tiap subak.

“Yang paling dibutuhkan saat ini traktor, kalau hand sprayer rata-rata petani sudah memiliki sendiri,” terangnya.

Untuk mesin pompa, dibutuhkan untuk menaikkan air irigasi pada subak-subak yang debit air subak yang mengecil.

“Mesin pompa dibutuhkan saat pengolahan tanah dan persiapan masa tanan. Ada subak yang air irigasinya mengecil sehingga dibutuhkan mesin pompa untuk mengangkat air,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/