29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:53 AM WIB

Pasar Galiran Dibuka Lagi, Transmisi Lokal Cluster Pasar Berlanjut

SEMARAPURA – Pasar Umum Galiran akhirnya kembali dibuka kemarin setelah dilakukan sterilisasi dan penataan berkaitan dengan protokol kesehatan di dalam pasar selama tiga hari mulai Senin (22/6)-Rabu (24/6).

Yang patut diwaspadai pedagang dan pembeli, meski pasar telah beroperasi, kasus transmisi local hingga kemarin masih terjadi di Klungkung.

Apalagi setelah rapid test massal dilakukan. Menurut Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Klungkung Nyoman Suwirta,

dari ratusan swab yang dikirim ke Denpasar untuk diperiksa, ada sebanyak 102 tes swab yang telah keluar hasilnya Rabu malam (24/6) lalu.

Adapun dari hasil test swab itu, ada sebanyak 18 orang yang dinyatakan positif terpapar virus corona dan semuanya merupakan kasus transmisi lokal di Pasar Umum Galiran dan perawat RSUD Klungkung.

“Dua di antaranya merupakan warga Karangasem yang berjualan di Pasar Umum Galiran,” beber Ketua GTPP Covid-19 Klungkung Nyoman Suwirta.

Berdasar data GTPP Covid-19 total ada sebanyak 109 warga Klungkung positif terpapar virus corona. 40 orang telah dinyatakan sembuh sementara 69 orang lainnya masih dalam perawatan.

Hanya saja saat pasar kembali dibuka ternyata masih ada pedagang yang menaruh barang di pelintasan dalam pasar.

Tidak hanya itu, pedagang yang tidak ikut kegiatan rapid test massal ternyata ada yang datang ke pasar untuk berjualan sehingga oleh petugas pasar diminta untuk pulang.

Seperti janji Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, waktu buka operasional Pasar Umum Galiran diperpanjang menjadi 12 jam mulai kemarin, yakni mulai pukul 06.00-18.00.

Itu dilakukan untuk mengurai penumpukan pembeli lantaran jam buka pasar yang singkat. Untuk itu sebelum pukul 06.00, petugas pasar sudah berada di pintu masuk

Pasar Umum Galiran untuk memeriksa suhu tubuh pedagang dan pembeli yang ingin berbelanja di pasar terbesar di Kabupaten Klungkung itu.

Khusus para pedagang, mereka juga diminta untuk menunjukkan surat keterangan non reaktif yang diperoleh mereka saat mengikuti rapid test massal selama tiga hari di Terminal Umum Galiran.

“Ada pedagang yang kami pulangkan karena belum memiliki surat keterangan rapi. Dan sudah saya imbau untuk ke terminal mengambil nomor agar mengikuti rapid test di Gor Swecapura,” ujarnya.

Setelah memantau situasi di pintu masuk pasar, dia pun berkeliling mengecek kondisi di dalam pasar.

Meski sudah terus disosialisasikan agar tidak menaruh barang dagangan di pelintasan dalam pasar, masih saja ada pedagang yang membandel.

Sehingga pihaknya langsung meminta pedagang tersebut untuk memindahkan barang dagangannya. Bahkan dia juga ikut memindahkan barang dagangan para pedagang yang melanggar itu.

“Upaya ini kami lakukan agar para pembeli tidak berdesak-desak dan pasar juga bisa terlihat rapi dan bersih,” katanya.

 

SEMARAPURA – Pasar Umum Galiran akhirnya kembali dibuka kemarin setelah dilakukan sterilisasi dan penataan berkaitan dengan protokol kesehatan di dalam pasar selama tiga hari mulai Senin (22/6)-Rabu (24/6).

Yang patut diwaspadai pedagang dan pembeli, meski pasar telah beroperasi, kasus transmisi local hingga kemarin masih terjadi di Klungkung.

Apalagi setelah rapid test massal dilakukan. Menurut Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Klungkung Nyoman Suwirta,

dari ratusan swab yang dikirim ke Denpasar untuk diperiksa, ada sebanyak 102 tes swab yang telah keluar hasilnya Rabu malam (24/6) lalu.

Adapun dari hasil test swab itu, ada sebanyak 18 orang yang dinyatakan positif terpapar virus corona dan semuanya merupakan kasus transmisi lokal di Pasar Umum Galiran dan perawat RSUD Klungkung.

“Dua di antaranya merupakan warga Karangasem yang berjualan di Pasar Umum Galiran,” beber Ketua GTPP Covid-19 Klungkung Nyoman Suwirta.

Berdasar data GTPP Covid-19 total ada sebanyak 109 warga Klungkung positif terpapar virus corona. 40 orang telah dinyatakan sembuh sementara 69 orang lainnya masih dalam perawatan.

Hanya saja saat pasar kembali dibuka ternyata masih ada pedagang yang menaruh barang di pelintasan dalam pasar.

Tidak hanya itu, pedagang yang tidak ikut kegiatan rapid test massal ternyata ada yang datang ke pasar untuk berjualan sehingga oleh petugas pasar diminta untuk pulang.

Seperti janji Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, waktu buka operasional Pasar Umum Galiran diperpanjang menjadi 12 jam mulai kemarin, yakni mulai pukul 06.00-18.00.

Itu dilakukan untuk mengurai penumpukan pembeli lantaran jam buka pasar yang singkat. Untuk itu sebelum pukul 06.00, petugas pasar sudah berada di pintu masuk

Pasar Umum Galiran untuk memeriksa suhu tubuh pedagang dan pembeli yang ingin berbelanja di pasar terbesar di Kabupaten Klungkung itu.

Khusus para pedagang, mereka juga diminta untuk menunjukkan surat keterangan non reaktif yang diperoleh mereka saat mengikuti rapid test massal selama tiga hari di Terminal Umum Galiran.

“Ada pedagang yang kami pulangkan karena belum memiliki surat keterangan rapi. Dan sudah saya imbau untuk ke terminal mengambil nomor agar mengikuti rapid test di Gor Swecapura,” ujarnya.

Setelah memantau situasi di pintu masuk pasar, dia pun berkeliling mengecek kondisi di dalam pasar.

Meski sudah terus disosialisasikan agar tidak menaruh barang dagangan di pelintasan dalam pasar, masih saja ada pedagang yang membandel.

Sehingga pihaknya langsung meminta pedagang tersebut untuk memindahkan barang dagangannya. Bahkan dia juga ikut memindahkan barang dagangan para pedagang yang melanggar itu.

“Upaya ini kami lakukan agar para pembeli tidak berdesak-desak dan pasar juga bisa terlihat rapi dan bersih,” katanya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/