DENPASAR – Seorang warga bernama A.A. Oka Ariawan dilaporkan hilang di jalur pendakian Gunung Batukaru, Tabanan, Selasa (25/8). Pria asal Denpasar itu diduga tersesat saat turun dari puncak.
Awalnya dia beserta rombongan berjumlah 23 orang melaksanakan persembahyangan di Pura Puncak Kedaton. Namun dia akhirnya memutuskan untuk turun dari puncak mendahului rekan-rekannya. Namu dia tidak pernah sampai di kaki gunung.
Basarnas Bali mendapatkan laporan kehilangan itu pada Selasa (25/8) malam pukul 22.50 Wita dari A.A. Dwijarkara yang merupakan rekan korban. Gede Darmada, selaku Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) membenarkan kabar tersebut.
“Jadi kemarin pukul 09.00 Wita rombongan memulai persembahyangan, dan sekitar pukul 17.00 Wita satu orang terpisah dari rombongan,” terangnya, Rabu (26/8).
Menindaklanjuti laporan tersebut, 2 SRU (search and rescue unit) berjumlah 11 orang diberangkatkan menuju lokasi, dan bergabung dengan unsur SAR lainnya.
Dini hari tadi tim sudah ada di posko selanjutnya berkoordinasi bersama Polsek Penebel, SAR Samapta Polda Bali, BPBD Tabanan, pecalang setempat serta Kelian Desa Kesambian untuk segera melakukan pencarian.
“Kami sudah beberapa kali menangani permintaan bantuan seperti kasus sekarang ini, biasanya mereka kelelahan, namun kali ini korban salah memilih jalur karena dia kembali menuruni gunung sendirian mendahului rombongan,” ungkap Darmada.
Penyisiran dimulai Rabu (26/08) pukul 01.30 Wita melalui jalur yang dilalui oleh rombongan. Akhirnya korban berhasil ditemukan pada pukul 06.21 pagi. Dalam keterangannya, Darmada menjelaskan bahwa korban melewati jalur barat Pura Luhur Petali, yang bukan jalur utama pada umumnya. Selain itu, saat ditemukan, korban juga sempat mengalami keram.
“Ketika tim SAR gabungan sudah berada di ketinggian 1500 Mdpl, diperoleh info bahwa korban sudah ditemukan, ia berusaha mencari jalur keluar menuju posko pada ketinggian 878 Mdpl,” tandas Darmada.