28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 3:40 AM WIB

Pelajar SD Berulangkali Alami Keracunan Makanan, Dewan Badung Minta…

MANGUPURA – Keracunan makanan yang dialami siswa di Kabupaten Badung sudah terjadi di beberapa sekolah.

Rabu (24/10) lalu juga terjadi dugaan siswa keracunan makanan di SDN 1 Dauh Yeh Cani, Abiansemal hingga 14 siswa mendapat perawatan di Puskesmas setempat.

Melihat kondisi ini, kalangan anggota DPRD Badung pun angkat bicara. Mereka menyarankan sekolah di Badung membuatkan kantin siswa yang representatif.

AA Ketut Agus Nadi Putra, Ketua Komisi IV DPRD Badung mengakui masalah keracunan makanan yang menimpa siswa di sekolah bukan kali ini terjadi, melainkan beberapa kali sudah pernah terjadi.  

“Saya menyarankan pihak sekolah harus  bekerja sama dengan BPPOM, dinas kesehatan, untuk melakukan sidak ke kantin sekolah.

Apakah makan higienis atau tidak. Karena kejadian tidak sekali terjadi, ” tegas dewan yang akrab dipanggil Rat Tut ini.

Kata dia, pengecekan makanan ini dilakukan secara rutin dan berkala. Misalnya 1-2 bulan sekali turun ke lapangan untuk mengecek makanan yang dijual untuk siswa.

Sehingga standardisasi dan higienis makanan tetap terjaga  dengan baik dan aman dikonsumsi.

“Jadi, sekolah menyiapkan kantin higienis untuk menanggulangi keracunan seperti ini. Karena jelas faktor bakteri, ” terang politisi Golkar asal Kerobokan, Kuta Utara ini.

Rah Tut pun menyarankan bila perlu membuat kantin sekolah yang representatif. Artinya dari tempat bersih, kualitas makanan higienis dan juga bisa memberikan fasilitas wifi gratis.

Apalagi Kabupaten Badung telah menggulirkan program wifi gratis untuk masyarakat Badung.  Jadi, pihak sekolah bersama instansi terkait bisa merancang untuk kantin yang representatif ini. 

“Bila perlu rancangan nanti dibuatkan kantin yang layak dan menarik. Apalagi ada wifi gratis, tempat duduk yang bersih, kualitas makanan bagus, ” tegas Rah Tut.

Pihaknya juga mengimbau orang tua murid agar anak-anaknya membawa makanan dari rumah atau berhati-hati jajan di luar rumah.

“Mari sama-sama menjaga anak didik kita. Baik dari orang tua mau pun guru. Bila perlu untuk menjaga kesehatan bisa membawa makanan dari rumah, ” ujarnya.

 

MANGUPURA – Keracunan makanan yang dialami siswa di Kabupaten Badung sudah terjadi di beberapa sekolah.

Rabu (24/10) lalu juga terjadi dugaan siswa keracunan makanan di SDN 1 Dauh Yeh Cani, Abiansemal hingga 14 siswa mendapat perawatan di Puskesmas setempat.

Melihat kondisi ini, kalangan anggota DPRD Badung pun angkat bicara. Mereka menyarankan sekolah di Badung membuatkan kantin siswa yang representatif.

AA Ketut Agus Nadi Putra, Ketua Komisi IV DPRD Badung mengakui masalah keracunan makanan yang menimpa siswa di sekolah bukan kali ini terjadi, melainkan beberapa kali sudah pernah terjadi.  

“Saya menyarankan pihak sekolah harus  bekerja sama dengan BPPOM, dinas kesehatan, untuk melakukan sidak ke kantin sekolah.

Apakah makan higienis atau tidak. Karena kejadian tidak sekali terjadi, ” tegas dewan yang akrab dipanggil Rat Tut ini.

Kata dia, pengecekan makanan ini dilakukan secara rutin dan berkala. Misalnya 1-2 bulan sekali turun ke lapangan untuk mengecek makanan yang dijual untuk siswa.

Sehingga standardisasi dan higienis makanan tetap terjaga  dengan baik dan aman dikonsumsi.

“Jadi, sekolah menyiapkan kantin higienis untuk menanggulangi keracunan seperti ini. Karena jelas faktor bakteri, ” terang politisi Golkar asal Kerobokan, Kuta Utara ini.

Rah Tut pun menyarankan bila perlu membuat kantin sekolah yang representatif. Artinya dari tempat bersih, kualitas makanan higienis dan juga bisa memberikan fasilitas wifi gratis.

Apalagi Kabupaten Badung telah menggulirkan program wifi gratis untuk masyarakat Badung.  Jadi, pihak sekolah bersama instansi terkait bisa merancang untuk kantin yang representatif ini. 

“Bila perlu rancangan nanti dibuatkan kantin yang layak dan menarik. Apalagi ada wifi gratis, tempat duduk yang bersih, kualitas makanan bagus, ” tegas Rah Tut.

Pihaknya juga mengimbau orang tua murid agar anak-anaknya membawa makanan dari rumah atau berhati-hati jajan di luar rumah.

“Mari sama-sama menjaga anak didik kita. Baik dari orang tua mau pun guru. Bila perlu untuk menjaga kesehatan bisa membawa makanan dari rumah, ” ujarnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/