26.3 C
Jakarta
25 April 2024, 4:30 AM WIB

Warning, Ngotot Pakai Batubara, Koster Ancam Tutup PLTGU Pemaron

SINGARAJA – Alasan yang dilontarkan Gubernur Bali Wayan Koster yang meminta PLTU Celukan Bawang beralih dari bahan bakar batubara ke gas cukup masuk akal.

Yakni menjaga lingkungan Bali aga tetap bersih. Koster sendiri mengatakan, pemerintah telah menyiapkan skema kebutuhan energi di Bali.

Dengan tingkat pertumbuhan konsumsi listrik rata-rata 6,5 persen per tahun, maka kebutuhan energi di Bali pun cukup besar.

“Kami sudah siapkan skema energi hingga 20 tahun kedepan. Sehingga kita punya kapasitas yang memadai, dan kita bisa mandiri energi. Nggak perlu suplai dari luar lagi,” katanya.

Bagaimana bila ada yang membandel? “Ini harus. Kalau nggak saya tutup izinnya. PLTGU Pemaron juga harus. PLN (sudah komitmen) ubah semua sistemnya. Yang tadi pakai minyak (solar), sekarang gas. Tahun 2020 harus sudah beres,” katanya.

Apakah jangka waktu itu berlaku bagi PLTU Celukan Bawang juga? Ternyata tidak. Koster menyebut pemerintah masih memberi toleransi batas waktu, khusus bagi PLTU Celukan Bawang.

“Itu nanti bertahap. Karena investasi besar, infrastrukturnya juga besar. Jadi sekarang siapkan pembangkit lain.

Begitu siap, nanti yang lama diubah. Gas ini kan lebih ramah lingkungan, clean energy, lebih murah juga,” tukasnya.

SINGARAJA – Alasan yang dilontarkan Gubernur Bali Wayan Koster yang meminta PLTU Celukan Bawang beralih dari bahan bakar batubara ke gas cukup masuk akal.

Yakni menjaga lingkungan Bali aga tetap bersih. Koster sendiri mengatakan, pemerintah telah menyiapkan skema kebutuhan energi di Bali.

Dengan tingkat pertumbuhan konsumsi listrik rata-rata 6,5 persen per tahun, maka kebutuhan energi di Bali pun cukup besar.

“Kami sudah siapkan skema energi hingga 20 tahun kedepan. Sehingga kita punya kapasitas yang memadai, dan kita bisa mandiri energi. Nggak perlu suplai dari luar lagi,” katanya.

Bagaimana bila ada yang membandel? “Ini harus. Kalau nggak saya tutup izinnya. PLTGU Pemaron juga harus. PLN (sudah komitmen) ubah semua sistemnya. Yang tadi pakai minyak (solar), sekarang gas. Tahun 2020 harus sudah beres,” katanya.

Apakah jangka waktu itu berlaku bagi PLTU Celukan Bawang juga? Ternyata tidak. Koster menyebut pemerintah masih memberi toleransi batas waktu, khusus bagi PLTU Celukan Bawang.

“Itu nanti bertahap. Karena investasi besar, infrastrukturnya juga besar. Jadi sekarang siapkan pembangkit lain.

Begitu siap, nanti yang lama diubah. Gas ini kan lebih ramah lingkungan, clean energy, lebih murah juga,” tukasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/