DENPASAR- Wacana Gubernur Bali Wayan Koster untuk menjaga warisan budaya Bali dengan melegalkan arak Bali nampaknya makin diseriusi.
Bukti keseriusan Koster itu yakni dengan segera melakukan kajian dan riser terhadap arak Bali pada awal 2019 mendatang.
“ Ini kan produksinya beda melalui industri olahan.
Kadar alhokolnya diturunkan. Taste dibuat enak. Standarnya enak.
Jadi bukan yang bikin mabuk. Untuk pembuatan produk ini akan riset terlebih dahulu. Kemudian dikembangkan ini kalau jamu ramuannya. Kontennya apa saja campurannya,” terang Koster.
Lebih lanjut, orang nomor satu di Pemprov Bali ini menambahkan, bahwa kajian dilakukan dengan tujuan agar bisa menghasilkan aroma bagus.
“Sekali lagi biar taste (rasa) bagus dan menariknya tidak bikin mabuk. Padahal arak mengandung alkohol yang memabukkan,”tandasnya.
Ia pun mengatakan, untuk menghasilkan arak yang tidak memabukkan, maka salah satu cara adalah dengan menurunkan kadar alkohol.
“Kadar alkoholnya yang nanti akan dikurangi,”imbuhnya.
Lebih lanjut, alumnnus Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat ini juga mengklaim, bahwa dengan rencana melegalkan arak Bali, ini para pengrajin arak sudah bersorak gembira ketika Koster mewacanakan untuk mengembangkan industri arak Bali .
“ Supaya bisa bersaing dia.
Pengrajin arak Karangasem dan Buleleng Banyak.
Mereka senang sekali. Jadi ini, begitu saya menyampaikan begitu mereka senang sekali.
Kita akan kembangkan industri arak ini,” jelasnya.
Salah satu tujuanny, supaya branding (ikon) nama “ Bali” tidak punah.
Dan selalui dikenal oleh masyarakat Internasional.
“Waduh sekarang sudah bergeser lebih terkenal ada Ayam Bangkok, Durian Bangkok dan segala macam brand Bangkok. Kalah kita ( Bali) nanti,” tukasnya.