28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:18 AM WIB

Jauh dari Pemukiman Warga, Proyek Misterius di Tamblingan Jadi Sorotan

BANJAR – Sebuah proyek pemukiman yang ada di Banjar Dinas Tamblingan, Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Buleleng jadi sorotan.

Penyebabnya, bukit dengan kontur berpasir dan berbatu dikeruk, sehingga rawan memicu banjir. Selain itu, sebuah truk plat merah juga terlihat digunakan di areal proyek.

Tak bisa dipastikan sejak kapan proyek itu berlangsung. Sebab lokasi proyek cukup jauh dari pemukiman warga.

Bahkan, ada di daerah yang berbatasan langsung dengan hutan lindung. Perbekel Munduk I Nyoman Niryasa pun baru mengetahui proyek itu sekitar dua pekan lalu.

Dari pantauan Jawa Pos Radar Bali, lokasi proyek itu cukup jauh dari pemukiman warga. Letaknya sekitar 800 meter dari jalan utama yang menghubungkan antara Tamblingan dengan Gesing.

Diduga proyek ini berkaitan dengan pendirian pura di Bukit Sengayang, Desa Gesing. Sejumlah pekerja yang ditemui di lokasi tersebut, mengaku bahwa lokasi itu akan menjadi lokasi peristirahatan.

“Kalau mau ke pura di bukit itu, masih tiga jam jalan kaki dari sini. Rencananya di sini semacam bale pesandekan. Setelah dari sini, baru jalan ke pura di bukit itu,” ujar salah seorang pekerja di sana.

Di lokasi itu terlihat sebuah alat berat yang tengah mengeruk tebing. Kontur tebing itu rupanya terdiri dari pasir dan batu-batu besar saja.

Selain itu sebuah truk plat merah dengan nomor polisi B 9227 SGO juga terlihat di areal proyek. Di pintu truk tertulis bahwa truk itu hibah dari Kementerian PU, utamanya dari Ditjen Sumber Daya Air.

Di areal proyek terlihat ada tiga buah bangunan yang terbuat dari kayu. Lokasi itu lebih terlihat sebagai lokasi peristirahatan. Sayang, belum jelas apa peruntukkan lokasi tersebut.

BANJAR – Sebuah proyek pemukiman yang ada di Banjar Dinas Tamblingan, Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Buleleng jadi sorotan.

Penyebabnya, bukit dengan kontur berpasir dan berbatu dikeruk, sehingga rawan memicu banjir. Selain itu, sebuah truk plat merah juga terlihat digunakan di areal proyek.

Tak bisa dipastikan sejak kapan proyek itu berlangsung. Sebab lokasi proyek cukup jauh dari pemukiman warga.

Bahkan, ada di daerah yang berbatasan langsung dengan hutan lindung. Perbekel Munduk I Nyoman Niryasa pun baru mengetahui proyek itu sekitar dua pekan lalu.

Dari pantauan Jawa Pos Radar Bali, lokasi proyek itu cukup jauh dari pemukiman warga. Letaknya sekitar 800 meter dari jalan utama yang menghubungkan antara Tamblingan dengan Gesing.

Diduga proyek ini berkaitan dengan pendirian pura di Bukit Sengayang, Desa Gesing. Sejumlah pekerja yang ditemui di lokasi tersebut, mengaku bahwa lokasi itu akan menjadi lokasi peristirahatan.

“Kalau mau ke pura di bukit itu, masih tiga jam jalan kaki dari sini. Rencananya di sini semacam bale pesandekan. Setelah dari sini, baru jalan ke pura di bukit itu,” ujar salah seorang pekerja di sana.

Di lokasi itu terlihat sebuah alat berat yang tengah mengeruk tebing. Kontur tebing itu rupanya terdiri dari pasir dan batu-batu besar saja.

Selain itu sebuah truk plat merah dengan nomor polisi B 9227 SGO juga terlihat di areal proyek. Di pintu truk tertulis bahwa truk itu hibah dari Kementerian PU, utamanya dari Ditjen Sumber Daya Air.

Di areal proyek terlihat ada tiga buah bangunan yang terbuat dari kayu. Lokasi itu lebih terlihat sebagai lokasi peristirahatan. Sayang, belum jelas apa peruntukkan lokasi tersebut.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/