29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:24 AM WIB

Wabah Corona Merebak, Fenomena Colek Pamor Mendadak Kembali Muncul

SINGARAJA – Fenomena colek pamor kembali muncul di Kabupaten Buleleng. Sejumlah pelinggih di rumah-rumah warga, berisi coretan pamor (kapur).

Hal itu pun menjadi perbincangan warga, mengingat fenomena colek pamor terjadi saat masa pandemi Covid-19 berlangsung.

Fenomena itu terjadi, salah satunya di wilayah Kelurahan Banjar Jawa. Pelinggih penunggun karang milik Kadek Kariana, warga setempat, berisi coretan pamor. 

Coretan itu diketahui muncul pada Sabtu (4/4) malam lalu. Kepada Jawa Pos Radar Bali, Kadek Kariana mengaku dirinya semula tak menduga pelinggih di rumahnya akan berisi guratan kapur.

Ia baru mengetahui coretan itu muncul sekitar pukul 22.30 Sabtu malam. Awalnya ia melihat unggahan di media sosial facebook, terkait fenomena tersebut.

“Akhirnya saya cek pelinggih penunggun karang di luar. Ternyata benar isi. Di depan, di belakang, dan di samping. Waktu saya lihat, itu pamor-nya masih basah.

Sempat saya videokan. Waktu saya buat video itu, jujur (bulu kuduk) saya merinding,” kata Kariana saat ditemui di rumahnya kemarin.

Ia memastikan guratan kapur itu tidak muncul di pelinggih saat istrinya melakukan persembahyangan pada Sabtu petang.

“Waktu itu saya langsung sembahyang di pelinggih. Kalau ada salah, mohon dimaafkan. Selain itu mohon supaya kondisi seperti sekarang ini cepat berlalu.

Mudah-mudahan saja ini pertanda baik, apalagi besok (hari ini, Red) kan mau purnama kedasa,” katanya lagi.

Pria yang juga mantan Komisioner KPU Buleleng tersebut mengaku ini bukan pertama kalinya fenomena colek pamor muncul di pelinggih rumahnya.

Pada November 2018 lalu, fenomena serupa juga muncul. Bahkan, saat itu coretan pamor bukan hanya muncul di pelinggih penunggun karang saja.

Namun, juga di sanggah merajan yang terletak di lantai dua rumahnya, kamar suci, termasuk pelangkiran yang terletak di dalam kamar suci.

“Waktu dua tahun lalu itu sudah tidak masuk akal. Kalau mau nyolek pamor di sanggah merajan atau di kamar suci, kan harus masuk rumah. Apalagi sampai pelangkiran di kamar suci itu ada colek pamor-nya,” cerita Kariana.

 

SINGARAJA – Fenomena colek pamor kembali muncul di Kabupaten Buleleng. Sejumlah pelinggih di rumah-rumah warga, berisi coretan pamor (kapur).

Hal itu pun menjadi perbincangan warga, mengingat fenomena colek pamor terjadi saat masa pandemi Covid-19 berlangsung.

Fenomena itu terjadi, salah satunya di wilayah Kelurahan Banjar Jawa. Pelinggih penunggun karang milik Kadek Kariana, warga setempat, berisi coretan pamor. 

Coretan itu diketahui muncul pada Sabtu (4/4) malam lalu. Kepada Jawa Pos Radar Bali, Kadek Kariana mengaku dirinya semula tak menduga pelinggih di rumahnya akan berisi guratan kapur.

Ia baru mengetahui coretan itu muncul sekitar pukul 22.30 Sabtu malam. Awalnya ia melihat unggahan di media sosial facebook, terkait fenomena tersebut.

“Akhirnya saya cek pelinggih penunggun karang di luar. Ternyata benar isi. Di depan, di belakang, dan di samping. Waktu saya lihat, itu pamor-nya masih basah.

Sempat saya videokan. Waktu saya buat video itu, jujur (bulu kuduk) saya merinding,” kata Kariana saat ditemui di rumahnya kemarin.

Ia memastikan guratan kapur itu tidak muncul di pelinggih saat istrinya melakukan persembahyangan pada Sabtu petang.

“Waktu itu saya langsung sembahyang di pelinggih. Kalau ada salah, mohon dimaafkan. Selain itu mohon supaya kondisi seperti sekarang ini cepat berlalu.

Mudah-mudahan saja ini pertanda baik, apalagi besok (hari ini, Red) kan mau purnama kedasa,” katanya lagi.

Pria yang juga mantan Komisioner KPU Buleleng tersebut mengaku ini bukan pertama kalinya fenomena colek pamor muncul di pelinggih rumahnya.

Pada November 2018 lalu, fenomena serupa juga muncul. Bahkan, saat itu coretan pamor bukan hanya muncul di pelinggih penunggun karang saja.

Namun, juga di sanggah merajan yang terletak di lantai dua rumahnya, kamar suci, termasuk pelangkiran yang terletak di dalam kamar suci.

“Waktu dua tahun lalu itu sudah tidak masuk akal. Kalau mau nyolek pamor di sanggah merajan atau di kamar suci, kan harus masuk rumah. Apalagi sampai pelangkiran di kamar suci itu ada colek pamor-nya,” cerita Kariana.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/