31.5 C
Jakarta
25 April 2024, 11:40 AM WIB

Didepan Tamba, Menko Luhut Dorong Jembrana Jadi Pusat Lumbung Pangan

NEGARA – Bupati Jembrana I Nengah Tamba bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Maritim) Luhut Binsar Pandjaitan, di Denpasar, Jumat kemarin (26/3).

Dalam pertemuan tersebut, Tamba menyampaikan potensi di kabupaten Jembrana, terutama sektor perikanan dan mendapat dukungan dari Menko Maritim.

Menurut bupati yang genap sebulan memimpin Jembrana, dalam pertemuan sambil sarapan tersebut dirinya menyampaikan potensi kabupaten Jembrana.

Terutama mengenai sektor perikanan, dimana sektor perikanan Jembrana termasuk dalam 10 besar sentra perikanan nusantara.

“Saya meminta bantuan kepada pak Menteri terkait sarana dan prasarana tentang perikanan dan kemaritiman di Jembrana,” jelasnya.

Bupati Tamba menganggap pertemuan dengan Menko Maritim tersebut hadiah makemit di pura Besakih, karena pagi harinya diberi kesempatan pemaparan potensi Jembrana pada Menko Maritim.

Bupati Tamba menambahkan, dalam pertemuan saat sarapan pagi bersama, presentasi mengenai potensi perikanan dan pariwisata.

Pada prinsipnya, Menko Maritim sangat mendukung program pemerintah kabupaten yang akan meningkatkan sektor perikanan, pertanian dan sektor potensial lainnya.

“Nanti akan dibantu. Bahkan dalam waktu dekat akan berkunjung ke Jembrana,” ujarnya. Namun sebelum Luhut datang ke Jembrana, Menko Maritim meminta pada bupati untuk memenuhi semua proposal yang dibutuhkan Jembrana.

Selanjutnya, akan diundang ke Jakarta untuk mempresentasikan lebih detail lagi mengenai Kabupaten Jembrana.

Bahkan, Menko Maritim berjanji akan mengumpulkan menteri terkait saat bupati Jembrana diundang ke Jakarta untuk membahas mengenai pariwisata, pertanian, perikanan dan industri.

Luhut Binsar Pandjaitan juga sudah menyampaikan rencana pembangunan Jembrana kedepan pada investor, gubernur Bali, Menkominfo dan wakil menteri BUMN, menyampaikan agar lumbung padi di Jembrana harus dikembangkan.

Luhut Binsar Pandjaitan melirik pengembangan pusat pertanian di Jembarana. Luhut mengatakan saat ini Sumatra Utara telah memiliki food estate pertama di Indonesia, yang menjadi pusat penelitian bibit unggul pertanian.

Jembrana pun diharapkan memiliki lumbung pangan serupa mengingat wilayah tersebut memiliki sejumlah komoditas unggulan seperti kakao dan padi.

“Jembrana kita dorong memiliki agriculture center, yang memiliki padi dan kakao sebagai komoditas unggulannya,” ujarnya.

Upaya mendorong pertanian Jembrana dinilai bisa difasilitasi lewat pinjaman dari bank yang saat ini didorong ke sektor UMKM.

Pemerintah meyakini UMKM akan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Saat ini digitalisasi UMKM juga terus didorong untuk mengambil maanfaat dari perkembangan teknologi digital.

“Jembrana punya padi dan kakao, kita akan mendorong ini,” ungkap Luhut. Berdasar data Bank Indonesia, hasil produksi komoditas kakao di Bali selama 2019 tercatat mencapai 4.951 ton dengan daerah penghasil utama Jembrana yakni sebanyak 2.942 ton.

Selain pertanian kakao, Jembrana menjadi daerah utama penghasil ikan di Bali dengan jumlah mencapai 28.208 ton.

Jembrana juga menjadi satu-satunya kabupaten di Bali yang mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan asli daerah (PAD) selama 2020 dengan besaran 10,73 persen secara tahunan.

NEGARA – Bupati Jembrana I Nengah Tamba bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Maritim) Luhut Binsar Pandjaitan, di Denpasar, Jumat kemarin (26/3).

Dalam pertemuan tersebut, Tamba menyampaikan potensi di kabupaten Jembrana, terutama sektor perikanan dan mendapat dukungan dari Menko Maritim.

Menurut bupati yang genap sebulan memimpin Jembrana, dalam pertemuan sambil sarapan tersebut dirinya menyampaikan potensi kabupaten Jembrana.

Terutama mengenai sektor perikanan, dimana sektor perikanan Jembrana termasuk dalam 10 besar sentra perikanan nusantara.

“Saya meminta bantuan kepada pak Menteri terkait sarana dan prasarana tentang perikanan dan kemaritiman di Jembrana,” jelasnya.

Bupati Tamba menganggap pertemuan dengan Menko Maritim tersebut hadiah makemit di pura Besakih, karena pagi harinya diberi kesempatan pemaparan potensi Jembrana pada Menko Maritim.

Bupati Tamba menambahkan, dalam pertemuan saat sarapan pagi bersama, presentasi mengenai potensi perikanan dan pariwisata.

Pada prinsipnya, Menko Maritim sangat mendukung program pemerintah kabupaten yang akan meningkatkan sektor perikanan, pertanian dan sektor potensial lainnya.

“Nanti akan dibantu. Bahkan dalam waktu dekat akan berkunjung ke Jembrana,” ujarnya. Namun sebelum Luhut datang ke Jembrana, Menko Maritim meminta pada bupati untuk memenuhi semua proposal yang dibutuhkan Jembrana.

Selanjutnya, akan diundang ke Jakarta untuk mempresentasikan lebih detail lagi mengenai Kabupaten Jembrana.

Bahkan, Menko Maritim berjanji akan mengumpulkan menteri terkait saat bupati Jembrana diundang ke Jakarta untuk membahas mengenai pariwisata, pertanian, perikanan dan industri.

Luhut Binsar Pandjaitan juga sudah menyampaikan rencana pembangunan Jembrana kedepan pada investor, gubernur Bali, Menkominfo dan wakil menteri BUMN, menyampaikan agar lumbung padi di Jembrana harus dikembangkan.

Luhut Binsar Pandjaitan melirik pengembangan pusat pertanian di Jembarana. Luhut mengatakan saat ini Sumatra Utara telah memiliki food estate pertama di Indonesia, yang menjadi pusat penelitian bibit unggul pertanian.

Jembrana pun diharapkan memiliki lumbung pangan serupa mengingat wilayah tersebut memiliki sejumlah komoditas unggulan seperti kakao dan padi.

“Jembrana kita dorong memiliki agriculture center, yang memiliki padi dan kakao sebagai komoditas unggulannya,” ujarnya.

Upaya mendorong pertanian Jembrana dinilai bisa difasilitasi lewat pinjaman dari bank yang saat ini didorong ke sektor UMKM.

Pemerintah meyakini UMKM akan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Saat ini digitalisasi UMKM juga terus didorong untuk mengambil maanfaat dari perkembangan teknologi digital.

“Jembrana punya padi dan kakao, kita akan mendorong ini,” ungkap Luhut. Berdasar data Bank Indonesia, hasil produksi komoditas kakao di Bali selama 2019 tercatat mencapai 4.951 ton dengan daerah penghasil utama Jembrana yakni sebanyak 2.942 ton.

Selain pertanian kakao, Jembrana menjadi daerah utama penghasil ikan di Bali dengan jumlah mencapai 28.208 ton.

Jembrana juga menjadi satu-satunya kabupaten di Bali yang mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan asli daerah (PAD) selama 2020 dengan besaran 10,73 persen secara tahunan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/