31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 10:00 AM WIB

Lagi! Anjing Rabies di Jembrana Terkam 7 Warga, 12 Anjing Dibunuh

NEGARA – Anjing rabies kembali mengamuk di wilayah Kecamatan Melaya, Jembrana. Tujuh orang warga Banjar Anyarsari Kangin, Desa Nusasari, digigit anjing positif rabies. Karena itu, hampir seluruh anjing di desa tersebut divaksin dan anjing yang tidak divaksin dilakukan eliminasi selektif. Sebanyak 12 anjing dieliminasi alias dibunuh.

 

Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet Jembrana I Wayan Widarsa mengatakan, berdasarkan informasi warga, anjing umur 6 bulan yang menggigit warga terjadi Jumat (23/4) lalu. Karena korban gigitan lebih dari dua orang, dicurigai terjangkit virus rabies. Sehingga, dilakukan pengambilan sampel dan hasilnya positif rabies.

 

Anjing piaraan warga tersebut total menggigit tujuh orang, termasuk pemilik anjing. Seluruh korban dipastikan sudah mendapat vaksin anti rabies. Diduga, anjing yang selama ini diikat di kebun, terpapar karena digigit anjing liar.

 

“Anjing diikat di kebun, kemungkinan didatangi anjing liar lalu anjing milik korban digigit,” ungkapnya.

 

Setelah dipastikan anjing rabies, pihaknya menerjunkan empat tim untuk vaksinasi anjing di Desa Nusasari. Tim yang masing-masing terdiri delapan orang menyasar empat banjar untuk melakukan vaksinasi anjing agar bisa menekan terjadinya penyebaran virus.

 

“Di samping itu, dilakukan eliminasi selektif anjing yang sempat kontak dengan yang positif dan anjing liar yang tidak bisa divaksin,” terangnya.

 

Widarsa menambahkan, estimasi jumlah populasi anjing yang berada di Desa Nusasari sebanyak 762 ekor. Targetnya, minimal 80 persen sudah divaksin oleh empat tim yang diterjunkan  sebagai langkah antisipasi penyebaran virus.

 

“Walaupun sudah menyebar, anjing yang divaksin akan mati dengan sendirinya,” jelasnya.

 

Sedangkan eliminasi selektif pada anjing liar yang tidak divaksin sebanyak 12 ekor. Salah satunya dijadikan sampel kedua untuk memastikan penyebaran virus rabies di desa. Pihaknya juga melaporkan pada petugas di kecamatan jika ada anjing yang belum divaksin dan dicurigai terpapar rabies, sehingga bisa dilakukan pencegahan sebelum menggigit warga.

 

Kasus gigitan anjing rabies ini sudah ketiga kalinya terjadi di Kecamatan Melaya di tahun 2021. Sebelumnya, terjadi  dua kali kasus gigitan anjing rabies di Banjar Pangkung Dedari, Desa Melaya. 

 

Karena itu, Widarsa mengatakan, untuk menekan kasus rabies pihaknya berharap masyarakat tidak meliarkan anjing. Anjing harus  dirawat dengan baik dan melakukan vaksinasi rabies secara  rutin  dan melaporkan setiap ada gigitan anjing atau hewan penular rabies lain. 

NEGARA – Anjing rabies kembali mengamuk di wilayah Kecamatan Melaya, Jembrana. Tujuh orang warga Banjar Anyarsari Kangin, Desa Nusasari, digigit anjing positif rabies. Karena itu, hampir seluruh anjing di desa tersebut divaksin dan anjing yang tidak divaksin dilakukan eliminasi selektif. Sebanyak 12 anjing dieliminasi alias dibunuh.

 

Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet Jembrana I Wayan Widarsa mengatakan, berdasarkan informasi warga, anjing umur 6 bulan yang menggigit warga terjadi Jumat (23/4) lalu. Karena korban gigitan lebih dari dua orang, dicurigai terjangkit virus rabies. Sehingga, dilakukan pengambilan sampel dan hasilnya positif rabies.

 

Anjing piaraan warga tersebut total menggigit tujuh orang, termasuk pemilik anjing. Seluruh korban dipastikan sudah mendapat vaksin anti rabies. Diduga, anjing yang selama ini diikat di kebun, terpapar karena digigit anjing liar.

 

“Anjing diikat di kebun, kemungkinan didatangi anjing liar lalu anjing milik korban digigit,” ungkapnya.

 

Setelah dipastikan anjing rabies, pihaknya menerjunkan empat tim untuk vaksinasi anjing di Desa Nusasari. Tim yang masing-masing terdiri delapan orang menyasar empat banjar untuk melakukan vaksinasi anjing agar bisa menekan terjadinya penyebaran virus.

 

“Di samping itu, dilakukan eliminasi selektif anjing yang sempat kontak dengan yang positif dan anjing liar yang tidak bisa divaksin,” terangnya.

 

Widarsa menambahkan, estimasi jumlah populasi anjing yang berada di Desa Nusasari sebanyak 762 ekor. Targetnya, minimal 80 persen sudah divaksin oleh empat tim yang diterjunkan  sebagai langkah antisipasi penyebaran virus.

 

“Walaupun sudah menyebar, anjing yang divaksin akan mati dengan sendirinya,” jelasnya.

 

Sedangkan eliminasi selektif pada anjing liar yang tidak divaksin sebanyak 12 ekor. Salah satunya dijadikan sampel kedua untuk memastikan penyebaran virus rabies di desa. Pihaknya juga melaporkan pada petugas di kecamatan jika ada anjing yang belum divaksin dan dicurigai terpapar rabies, sehingga bisa dilakukan pencegahan sebelum menggigit warga.

 

Kasus gigitan anjing rabies ini sudah ketiga kalinya terjadi di Kecamatan Melaya di tahun 2021. Sebelumnya, terjadi  dua kali kasus gigitan anjing rabies di Banjar Pangkung Dedari, Desa Melaya. 

 

Karena itu, Widarsa mengatakan, untuk menekan kasus rabies pihaknya berharap masyarakat tidak meliarkan anjing. Anjing harus  dirawat dengan baik dan melakukan vaksinasi rabies secara  rutin  dan melaporkan setiap ada gigitan anjing atau hewan penular rabies lain. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/