29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 11:24 AM WIB

UPDATE! ABK Kapal Kargo Baru Datang dari Episentrum Covid-19 di Sulsel

SINGARAJA – Para awak kapal di kapal kargo KM. Tonasa Line XVIII diminta menjalani karantina di atas kapal.

Mereka diwajibkan menjalani karantina selama dua pekan mendatang, mengantisipasi meluasnya potensi penularan covid-19 di antara awak kapal.

Pihak Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Celukan Bawang kini terus melakukan pengawasan terhadap aktifitas di atas kapal.

Pengawasan itu juga melibatkan tim dari Polsek Kawasan Laut Celukan Bawang, Satuan Polisi Perairan Polres Buleleng, dan Satgas Covid-19 Desa Celukan Bawang.

Kepala KSOP Celukan Bawang I Made Oka mengatakan, kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Biringkassi, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan, pada Sabtu (20/6) lalu.

Kapal kemudian sampai di Pelabuhan Celukan Bawang pada Senin (22/6). Sebelum diizinkan bersandar, petugas kesehatan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Celukan Bawang naik ke atas kapal melakukan pengecekan.

Hasilnya, dari 22 awak kapal yang menjalani rapid test, seorang diantaranya dinyatakan reaktif. Awak kapal yang hasil rapid-nya reaktif itu, lantas diantar ke RS Pratama Giri Emas guna menjalani swab.

Belakangan pada Rabu (24/6) malam diketahui hasil swab pertama, dinyatakan positif. Hasil penelusuran kontak, awak yang positif Covid-19 itu sempat melakukan perjalanan ke Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Kabupaten ini merupakan salah satu episentrum penularan Covid-19 di Provinsi Sulawesi Selatan.

“Kapalnya sudah kami karantina. Kami sudah minta pada agen dan pemilik barang, agar kru kapal tidak turun. Kebutuhan logistik semua ditangani oleh agen,” kata Made Oka kemarin.

Meski awak kapal dikarantina, Oka menyebut saat ini kapal tengah sandar di dermaga khusus Pelabuhan Celukan Bawang. Kapal diizinkan melakukan bongkar muat.

“Muatannya semen curah. Jadi mereka menurunkan muatan itu nggak pakai tenaga manusia. Semuanya menggunakan mesin.

Kami wanti-wanti biar awak kapal tidak turun, biar tidak ada kontak dulu. Kalau bongkar muat silakan, kami juga awasi proses bongkar muatnya itu,” imbuhnya.

 

 

SINGARAJA – Para awak kapal di kapal kargo KM. Tonasa Line XVIII diminta menjalani karantina di atas kapal.

Mereka diwajibkan menjalani karantina selama dua pekan mendatang, mengantisipasi meluasnya potensi penularan covid-19 di antara awak kapal.

Pihak Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Celukan Bawang kini terus melakukan pengawasan terhadap aktifitas di atas kapal.

Pengawasan itu juga melibatkan tim dari Polsek Kawasan Laut Celukan Bawang, Satuan Polisi Perairan Polres Buleleng, dan Satgas Covid-19 Desa Celukan Bawang.

Kepala KSOP Celukan Bawang I Made Oka mengatakan, kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Biringkassi, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan, pada Sabtu (20/6) lalu.

Kapal kemudian sampai di Pelabuhan Celukan Bawang pada Senin (22/6). Sebelum diizinkan bersandar, petugas kesehatan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Celukan Bawang naik ke atas kapal melakukan pengecekan.

Hasilnya, dari 22 awak kapal yang menjalani rapid test, seorang diantaranya dinyatakan reaktif. Awak kapal yang hasil rapid-nya reaktif itu, lantas diantar ke RS Pratama Giri Emas guna menjalani swab.

Belakangan pada Rabu (24/6) malam diketahui hasil swab pertama, dinyatakan positif. Hasil penelusuran kontak, awak yang positif Covid-19 itu sempat melakukan perjalanan ke Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Kabupaten ini merupakan salah satu episentrum penularan Covid-19 di Provinsi Sulawesi Selatan.

“Kapalnya sudah kami karantina. Kami sudah minta pada agen dan pemilik barang, agar kru kapal tidak turun. Kebutuhan logistik semua ditangani oleh agen,” kata Made Oka kemarin.

Meski awak kapal dikarantina, Oka menyebut saat ini kapal tengah sandar di dermaga khusus Pelabuhan Celukan Bawang. Kapal diizinkan melakukan bongkar muat.

“Muatannya semen curah. Jadi mereka menurunkan muatan itu nggak pakai tenaga manusia. Semuanya menggunakan mesin.

Kami wanti-wanti biar awak kapal tidak turun, biar tidak ada kontak dulu. Kalau bongkar muat silakan, kami juga awasi proses bongkar muatnya itu,” imbuhnya.

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/