RadarBali.com – Pusat Vulkanologi dan Mitigas Bencana Geologi (PVMBG) sebagai instansi teknis yang mengamati aktivitas Gunung Agung, belum menemukan alasan menurunkan status Gunung Agung.
Dari lima parameter yang diamati, baru parameter seismograf (pengukur gempa) yang konsisten menunjukkan penurunan aktivitas gunungapi Gunung Agung.
Seismograf mencatat, sejak 19 Oktober hingga kemarin, intensitas gempa menurun hingga setengah dibandingkan sebelumnya.
Setiap hari terjadi 300 – 400 kali, sama saat ditetapkan status Waspada (level II). Sebelumnya, saat pertama ditetapkan status Awas (level IV) pada 22 September, gempa mencapai 700 – 1.000 kali lebih.
Sedangkan parameter lain seperti citra satelit dan geotermal belum konsisten menunjukkan penurunan aktivitas vulkanologi.
Pun dengan pantauan visual juga belum mendukung penurunan status. Asap solfatara masih menggelayut setinggi 400 meter di atas puncak.
“Gempanya memang turun, tapi belum normal. Gempanya masih di atas normal. Jadi, kalau menurunkan status sementara tidaklah.
Evaluasi tunggu dua atau tiga hari lagi,” ujar Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigas Bencana Geologi (PVMBG), Kasbani.