RadarBali.com – Erupsi Gunung Agung, Minggu (26/11) malam yang disertai banjir material vulkanik (banjir lahar dingin) di sejumlah titik tak membuat para guru gentar.
Berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, Minggu (27/11) aktivitas belajar mengajar masih berlangsung normal. Salah seorang guru SMK Negeri 1 Amlapura, I Gusti Ayu Kusumayani.
“Hari ini berlangsung Ulangan Semester 1. Situasi kondusif. Siswa dan guru tetap beraktivitas seperti biasa,” ucapnya.
Jelas Kusuma, sekolah jenjang SMA/SMK di wilayah Karangasem menggelar ujian semester tersebut secara serempak hingga 5 Desember 2017 mendatang.
“Saya sendiri cuma was-was pada abu Gunung Agung. Maklum anak-anak saya masih kecil,” ungkapnya sembari menyebut sekolah tempatnya mengajar berjarak sekitar 14-15 km dari Gunung Agung.
Meski berjarak di luar Kawasan Rawan Bencana (KRB) alumnus Universitas Pendidikan Ganesha tersebut mengungkapkan penampakan aktivitas Gunung Agung tampak jelas dari SMK Negeri 1 Amlapura, Jalan Veteran, Padangkerta, Karangasem.
“Belum semua siswa dan guru memakai masker. Tadi saat ujian berlangsung yang memakai masker cuma beberapa,” ungkapnya.
Dirinya menyebut dalam bencana sebelumnya (1963), lokasi tempatnya mengajar hanya kena dampak lahar dingin.
Menariknya, Kusuma mengaku lewat komunikasi dengan beberapa orang rekan guru diketahui bahwa beberapa sekolah yang berada di wilayah KRB III, II, dan I
juga menggelar ujian serupa mulai hari ini. “Di Rendang ulangan juga,” ungkapnya. Dumugi rahayu sareng sama