29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:22 AM WIB

Turunkan Anjing Pelacak dan Inafis, Kembali Temukan Dua Tulang Paha

GEROKGAK – Polsek Gerokgak dibantu dengan Tim Inafis Satreskrim Polres Buleleng melakukan olah TKP tempat penemuan yang diduga

tulang tengkorak manusia dikawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Banjar Dinas Batu Ampar, Pejarakan, Gerokgak, kemarin.

Polisi juga menurunkan anjing pelacak untuk mencari kelengkapan tulang yang belum ditemukan di TKP. Olah TKP dipimpin Kapolsek Gerokgak Kompol Made Widana.

Saat olah TKP, polisi mengerahkan anjing pelacak untuk menyisir lokasi penemuan tulang tengkorak.

Hasilnya, polisi kembali menemukan dua tulang yang masih berserakan dibawah semar belukar yang berhasil diendus anjing pelacak. 

Kapolsek Gerokgak Kompol Made Widana mengatakan, diturunkan Tim Inafis dan anjing pelacak untuk menyisir lokasi TKP agar tidak lagi ditemukan tulang-tulang lainnya.

Karena sebelumnya ditemukan berupa gigi, rahang bawah, tulang, tulang pinggul, dan disekitar lokasi di temukan bekas gundukan tanah. 

“Setelah kami olah TKP dan sisir lokasi. Kami kembali temukan dua buah tulang paha dalam kondisi masih utuh dengan jarak dua meter

dari lokasi  penemuan yang diduga tulang tengkorak manusia oleh Putu Sulandra sebelumnya,” ungkap Kompol Widana.

Sampai saat ini proses identifikasi masih terus berlangsung. Proses identifikasi untuk mengetahui usia, jenis kelamin, dan apakah tulang tersebut merupakan tulang manusia atau tulang hewan.

Untuk memastikan tingkat kevalidan akan dilakukan melalui uji lab forensik. “Uji labfor akan dilakukan tim dokter forensik RSUD Buleleng

setelah dua tulang paha tersebut dibawa ke RSUD Buleleng. Hasilnya baru bisa diketahui beberapa hari kedepan,” ujarnya.

Menurut Kompol Widana, lokasi penemuan tulang yang berjarak sekitar 20 meter dari Jalan Raya Singaraja – Gilimanuk dalam kondisi sepi dan penuh.

Apalagi di TKP banyak semak belukar dan pohon. Sehingga setiap orang yang melalui jalan tersebut dapat membuang sampah atau segala hal dengan sembarangan. 

“Kami sudah meminta kepada Perbekel Pejarakan dan Bendesa Adat Pejarakan untuk membersihkan lokasi penemuan tulang tengkorak agar tidak ada pembuangan bentuk apapun,” ungkapnya.

Sementara itu, Perbekel Pejarakan Made Astawa mengatakan, penemuan tengkorak baru pertama kali didesanya.

Lahan tersebut dulunya sempat digarap Putu Sulandra, namun sudah tiga tahun ditinggalkan. “Nah, kemarin petani tersebut (Putu Sulandra) melihat lahan yang dikelolanya ada tulang,” ungkapnya.

GEROKGAK – Polsek Gerokgak dibantu dengan Tim Inafis Satreskrim Polres Buleleng melakukan olah TKP tempat penemuan yang diduga

tulang tengkorak manusia dikawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Banjar Dinas Batu Ampar, Pejarakan, Gerokgak, kemarin.

Polisi juga menurunkan anjing pelacak untuk mencari kelengkapan tulang yang belum ditemukan di TKP. Olah TKP dipimpin Kapolsek Gerokgak Kompol Made Widana.

Saat olah TKP, polisi mengerahkan anjing pelacak untuk menyisir lokasi penemuan tulang tengkorak.

Hasilnya, polisi kembali menemukan dua tulang yang masih berserakan dibawah semar belukar yang berhasil diendus anjing pelacak. 

Kapolsek Gerokgak Kompol Made Widana mengatakan, diturunkan Tim Inafis dan anjing pelacak untuk menyisir lokasi TKP agar tidak lagi ditemukan tulang-tulang lainnya.

Karena sebelumnya ditemukan berupa gigi, rahang bawah, tulang, tulang pinggul, dan disekitar lokasi di temukan bekas gundukan tanah. 

“Setelah kami olah TKP dan sisir lokasi. Kami kembali temukan dua buah tulang paha dalam kondisi masih utuh dengan jarak dua meter

dari lokasi  penemuan yang diduga tulang tengkorak manusia oleh Putu Sulandra sebelumnya,” ungkap Kompol Widana.

Sampai saat ini proses identifikasi masih terus berlangsung. Proses identifikasi untuk mengetahui usia, jenis kelamin, dan apakah tulang tersebut merupakan tulang manusia atau tulang hewan.

Untuk memastikan tingkat kevalidan akan dilakukan melalui uji lab forensik. “Uji labfor akan dilakukan tim dokter forensik RSUD Buleleng

setelah dua tulang paha tersebut dibawa ke RSUD Buleleng. Hasilnya baru bisa diketahui beberapa hari kedepan,” ujarnya.

Menurut Kompol Widana, lokasi penemuan tulang yang berjarak sekitar 20 meter dari Jalan Raya Singaraja – Gilimanuk dalam kondisi sepi dan penuh.

Apalagi di TKP banyak semak belukar dan pohon. Sehingga setiap orang yang melalui jalan tersebut dapat membuang sampah atau segala hal dengan sembarangan. 

“Kami sudah meminta kepada Perbekel Pejarakan dan Bendesa Adat Pejarakan untuk membersihkan lokasi penemuan tulang tengkorak agar tidak ada pembuangan bentuk apapun,” ungkapnya.

Sementara itu, Perbekel Pejarakan Made Astawa mengatakan, penemuan tengkorak baru pertama kali didesanya.

Lahan tersebut dulunya sempat digarap Putu Sulandra, namun sudah tiga tahun ditinggalkan. “Nah, kemarin petani tersebut (Putu Sulandra) melihat lahan yang dikelolanya ada tulang,” ungkapnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/