GILIMANUK – Partisipasi pemilih pada Pilkada Serentak yang dilaksanakan Rabu (27/6) kemarin lumayan tinggi.
Meski begitu, masih cukup banyak warga yang memiliki hak pilih tidak menggunakan hak pilihnya. Salah satunya adalah pemudik ber-KTP Bali.
Mereka masih di jalan saat hari H pencoblosan kemarin. Pantauan Jawa Pos Radar Bali di Pelabuhan Gilimanuk kemarin, arus balik pemudik masih cukup padat.
Kendaraan baik sepeda motor dan mobil pribadi yang turun dari kapal selalu ngantre di pos pemeriksaan surat-surat, orang dan barang bawaan di pintu keluar pelabuhan.
Pemudik yang baru balik ini saat ditanya rata-rata tidak mengunakan hak pilihnya saat pelaksanaan Pilkada serentak kemarin.
Mereka sebagian besar tidak mengunakan hak pilihnya atau menjadi golongan putih (Golput) karena tidak sempat ke TPS.
“Saya tidak mencoblos karena baru balik. Sampai di Denpasar pasti waktu mencoblos sudah selesai,” ujar pemudik asal Madura yang sudah ber KTP Denpasar.
Pemudik lain juga sudah menjadi warga Bali mengaku tidak memilih karena tidak tahu apakah mendapat surat panggilan (form C1) atau tidak.
“Kami mudik seminggu sebelum Lebaran dan tidak tahu apakah dapat panggilan atau tidak. Kalau memilih kami pasti telat karena siang baru sampai di Gilimanuk,” ungkapnya.
Bukan saja pemudik yang yang sudah menjadi warga Bali yang banyak golput. Mereka yang memiliki hak pilih di Jawa juga banyak yang golput.
Seperti Eko, pemudik asal Surabaya. Dia mengaku tidak memilih karena berangkat subuh sebelum TPS untuk Pilgub Jawa Timur dibuka.
“Nggak sempat mencoblos karena saya berangkat ke Bali subuh tadi (kemarin),” ujarnya. Efendi, asal Banyuwangi yang tiba di pelabuhan Gilimanuk, siang juga mengaku tidak nyoblos.
“Saya tidak sempat nyoblos. Ini tumben saya tidak nyoblos,”akunya.