RadarBali.com – Kehidupan dua orang warga Banjar Kelatakan, Melaya sangat memprihatinkan. Selain dibelit kemiskinan, mereka juga mengalami sakit yang membuat tidak bisa beraktivitas.
Warga yang nasibnya kurang beruntung itu adalah Usreg, 85, dan anaknya Sriwati, 38. Keluarga miskin itu memang sudah mendapat bantuan bedah rumah sehingga bisa tinggal di rumah yang cukup layak.
Namun, mereka sangat menderita dimana Usreg yang sudah renta kini mengalami lumpuh karena penyakit stroke yang diderita sejak setahun lalu.
Karena lumpuh, Usreg hanya bisa duduk sambil bengong di depan rumahnya.”Ibu saya sudah renta dan sejak setahun lalu lumpuh karena sakit stroke,” ujar Jumaidi, 44, anak Usreg, Minggu (27/8) kemarin.
Kondisi yang lebih menegaskan dialami oleh Sriwati, putri Usreg. Adik kandung Jumaidi itu sejak dua tahun lalu mengalami gangguan jiwa dan terserang penyakit kanker payudara.
Menurut penuturan Jumaidi, sebelum sakit adiknya itu bekerja di pabrik roti yang ada di Kreneng, Denpasar.
Setelah cukup lama bekerja adiknya pulang dengan kondisi yang tidak wajar. Sriwati suka ngomel-ngomel dan dikatakan mengalami gangguan jiwa.
Kemudian Sriwati juga menderita kanker payudara. Sriwati yang belum menikah hingga kini itu hanya bisa tergolek ditempat tidur.
Payudara kananya membesar dan kalau kumat dirasakan sangat sakit. “Kalau kambuh adik saya suka ngomel dan marah-marah. Adik saya tidak bisa kemana-mana karena payudaranya semakin berat,” ungkapnya.
Untuk menyambung hidup keluarganya itu, Jumaidi yang menduda hanya bekerja sebagai penjaga tambak kerang mutiara dengan penghasilan yang pas-pasan.
Jumaidi juga harus merawat ibu dan adiknya yang sakit. “Berbagai upaya sudah saya lakukan untuk mengobati ibu dan adik saya tetapi tidak sembuh. Sekarang saya hanya bisa pasrah,” ujarnya.
Sementara itu, Klian Banjar Klatakan Abdul Sakur mengatakan, keluarga Usreg memang masuk KK miskin.
Untuk penanganan Sriwati sudah dilakukan dengan berkoordinasi ke Puskesmas Melaya. Petugas Puskesmas Melaya juga sudah rutin mengecek kondisi Sriwati dan informasinya Sriwati sudah terdaftar sebagai orang dengan gangguan jiwa ( ODGJ).
“Untuk kesehatan jiwanya juga sudah dilakukan penanganan dari Puskesmas,” ujarnya.