RadarBali.com – Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, aktivitas vulkanik Gunung Agung di Bali masih tetap tinggi.
PVMBG melaporkan hingga Rabu pukul 00.00 – 18.00 WITA, terpantau 329 kali gempa vulkanik dangkal, 444 kali gempa vulkanik dalam, dan 56 kali gempa tektonik lokal.
Secara visual asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 50 meter di atas kawah puncak. Jumlah gempa ini lebih banyak daripada Selasa kemarin. Bahkan gempa dirasakan juga meningkat.
“Pergerakan magma mendekati permukaan terus berlangsung. Peluang terjadinya letusan cukup besar. Namun tidak dapat dipastikan kapan akan meletus secara pasti,” beber Sutopo.
Sampai kapan masyarakat mengungsi? “Tidak dapat diperkirakan. Tergantung dari Gunung Agung. Selama status Awas maka masyarakat tidak diizinkan melakukan aktivitas di radius berbahaya,” jelasnya.
RadarBali.com – Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, aktivitas vulkanik Gunung Agung di Bali masih tetap tinggi.
PVMBG melaporkan hingga Rabu pukul 00.00 – 18.00 WITA, terpantau 329 kali gempa vulkanik dangkal, 444 kali gempa vulkanik dalam, dan 56 kali gempa tektonik lokal.
Secara visual asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 50 meter di atas kawah puncak. Jumlah gempa ini lebih banyak daripada Selasa kemarin. Bahkan gempa dirasakan juga meningkat.
“Pergerakan magma mendekati permukaan terus berlangsung. Peluang terjadinya letusan cukup besar. Namun tidak dapat dipastikan kapan akan meletus secara pasti,” beber Sutopo.
Sampai kapan masyarakat mengungsi? “Tidak dapat diperkirakan. Tergantung dari Gunung Agung. Selama status Awas maka masyarakat tidak diizinkan melakukan aktivitas di radius berbahaya,” jelasnya.
