25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:08 AM WIB

Pilkel Serentak, Dua Calon Petahana Tumbang

RadarBali.com  – Dua orang calon petahana pada Pemilihan Perbekel (Pilkel) serentak di Kabupaten Buleleng, tumbang.

Selain itu ada tiga calon petahana yang mampu bertahan dan melenggang kembali menjadi perbekel. Dua calon petahana itu adalah Made Suteja dan Made Arka.

Made Suteja bertarung meraih kursi Perbekel Dencarik. Sementara Made Arka mengincar posisi Perbekel Tukadmungga.

Kemarin (27/9), di Buleleng memang dilangsungkan Pilkel serentak. Tercatat ada sebelas desa yang melangsungkan pilkel.

Sebelas desa itu adalah Bondalem, Sembiran, Sangsit, Tukadmungga, Sidetapa, Dencarik, Sepang Kelod, Pangkung Paruk, Tukadsumaga, Musi, dan Banyupoh.

Pilkel di Buleleng sendiri melibatkan 53.979 orang pemilih, diselenggarakan pada 103 tempat pemungutan suara (TPS), dengan 40 orang calon perbekel.

Biaya yang dihabiskan mencapai Rp 495 juta. Dari hasil penghitungan cepat, diketahui ada dua calon petahan yang tumbang.

Di Desa Dencarik, Made Suteja yang juga Ketua Forkum Perbekel Lurah Buleleng, tumbang. Ia akan digantikan Putu Budiasa yang meraih 1.479 suara. Suteja sendiri hanya mengumpulkan 477 suara.

Calon lainnya ialah Made Arka. Arka yang dulunya Perbekel Tukadmungga, tumbang dengan perolehan 302 suara. Suksesi di Desa Tukadmungga dimenangkan I Putu Madia dengan perolehan 825 suara.

Selain itu ada tiga calon petahan yang masih perkasa. Mereka adalah Perbekel Sangsit Putu Arya Suyasa dengan perolehan 1.875 suara, Perbekel Pangkungparuk Ketut Sudiarsana dengan perolehan 2.866 suara, serta Perbekel Tukadsumaga I Made Gelgel dengan perolehan 2.128 suara.

Desa-desa lainnya dimenangkan oleh Gede Ngurah Sadu Adnyana (Desa Bondalem) dengan 1.410 suara, I Nengah Sariada (Desa Sembiran) dengan 1.254 suara, Ketut Budiasa (Desa Sidetapa) dengan 1.629 suara, Ketut Ngurah (Desa Sepang Kelod) dengan 924 suara, Nyoman Arya Swabawa (Desa Musi) dengan 822 suara, serta Ketut Bijaksana (Desa Banyupoh) dengan 966 suara.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Buleleng, Gede Sandiyasa menjelaskan, pelaksanaan pilkel serentak di Kabupaten Buleleng berjalan relatif aman.

Pihaknya telah memetakan desa-desa yang masuk zona rawan. Meski masuk dalam zona rawan, beberapa desa terbukti bisa menyelenggarakan Pilkel dengan lancar.

Sandhiyasa tak menampik ada beberapa keluhan mengenai Pilkel, terutama pemilih pemula yang tak bisa ikut menyalurkan hak pilihnya.

Untuk hal ini, Sandhiyasa tak bisa berbuat banyak. Penyebabnya tidak ada regulasi yang mengharuskan meliburkan siswa.

“Tidak ada regulasi yang mengharuskan meliburkan siswa. Beda dengan Pilpres, Pileg, dan Pilkada yang diatur Undang-Undang Pemilu. Tapi secara umum, dari hasil pantauan kami, semua berjalan dengan lancar,” kata Sandhiyasa.

RadarBali.com  – Dua orang calon petahana pada Pemilihan Perbekel (Pilkel) serentak di Kabupaten Buleleng, tumbang.

Selain itu ada tiga calon petahana yang mampu bertahan dan melenggang kembali menjadi perbekel. Dua calon petahana itu adalah Made Suteja dan Made Arka.

Made Suteja bertarung meraih kursi Perbekel Dencarik. Sementara Made Arka mengincar posisi Perbekel Tukadmungga.

Kemarin (27/9), di Buleleng memang dilangsungkan Pilkel serentak. Tercatat ada sebelas desa yang melangsungkan pilkel.

Sebelas desa itu adalah Bondalem, Sembiran, Sangsit, Tukadmungga, Sidetapa, Dencarik, Sepang Kelod, Pangkung Paruk, Tukadsumaga, Musi, dan Banyupoh.

Pilkel di Buleleng sendiri melibatkan 53.979 orang pemilih, diselenggarakan pada 103 tempat pemungutan suara (TPS), dengan 40 orang calon perbekel.

Biaya yang dihabiskan mencapai Rp 495 juta. Dari hasil penghitungan cepat, diketahui ada dua calon petahan yang tumbang.

Di Desa Dencarik, Made Suteja yang juga Ketua Forkum Perbekel Lurah Buleleng, tumbang. Ia akan digantikan Putu Budiasa yang meraih 1.479 suara. Suteja sendiri hanya mengumpulkan 477 suara.

Calon lainnya ialah Made Arka. Arka yang dulunya Perbekel Tukadmungga, tumbang dengan perolehan 302 suara. Suksesi di Desa Tukadmungga dimenangkan I Putu Madia dengan perolehan 825 suara.

Selain itu ada tiga calon petahan yang masih perkasa. Mereka adalah Perbekel Sangsit Putu Arya Suyasa dengan perolehan 1.875 suara, Perbekel Pangkungparuk Ketut Sudiarsana dengan perolehan 2.866 suara, serta Perbekel Tukadsumaga I Made Gelgel dengan perolehan 2.128 suara.

Desa-desa lainnya dimenangkan oleh Gede Ngurah Sadu Adnyana (Desa Bondalem) dengan 1.410 suara, I Nengah Sariada (Desa Sembiran) dengan 1.254 suara, Ketut Budiasa (Desa Sidetapa) dengan 1.629 suara, Ketut Ngurah (Desa Sepang Kelod) dengan 924 suara, Nyoman Arya Swabawa (Desa Musi) dengan 822 suara, serta Ketut Bijaksana (Desa Banyupoh) dengan 966 suara.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Buleleng, Gede Sandiyasa menjelaskan, pelaksanaan pilkel serentak di Kabupaten Buleleng berjalan relatif aman.

Pihaknya telah memetakan desa-desa yang masuk zona rawan. Meski masuk dalam zona rawan, beberapa desa terbukti bisa menyelenggarakan Pilkel dengan lancar.

Sandhiyasa tak menampik ada beberapa keluhan mengenai Pilkel, terutama pemilih pemula yang tak bisa ikut menyalurkan hak pilihnya.

Untuk hal ini, Sandhiyasa tak bisa berbuat banyak. Penyebabnya tidak ada regulasi yang mengharuskan meliburkan siswa.

“Tidak ada regulasi yang mengharuskan meliburkan siswa. Beda dengan Pilpres, Pileg, dan Pilkada yang diatur Undang-Undang Pemilu. Tapi secara umum, dari hasil pantauan kami, semua berjalan dengan lancar,” kata Sandhiyasa.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/