29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:42 AM WIB

Pengungsi Mandiri Tak Terdata, Administrasi Posko Sutasoma Diperketat

RadarBali.com – Pengamanan di posko pengungsian di lapangan Sutasoma, Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar mulai diperketat.

Para pengungsi kini diberikan kartu tanda pengenal. Bagi pengungsi baru yang hendak masuk posko juga diwajibkan menunjukkan KTP maupun rekomendasi dari kelian banjar mereka.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Gianyar AA Oka Digjaya menyatakan, relawan yang mendata masuknya para pengungsi ini tiada lain sebagai upaya pencegahan hal-hal yang tak diinginkan.

“Minimal kalau bawa KTP itu sebagai dasar kami mendata. Karena di sini (posko, red) kami harus pastikan para pengungsi ini aman dan nyaman,” ujar Oka Digjaya.

Dia menjelaskan, apabila ada orang yang asal masuk, maka dikawatirkan akan memberikan dampak buruk.

“Mengingat, waktu pengungsian kemungkinan akan lama. Jadi perlu didata dan diperketat,” tegasnya.

Namun jika pengungsi tak sempat mambawa kartu identitasnya, pihaknya memberikan kebijakan masuk melalui perantara surat keterangan lelihan adat atau dinas di mana pengungsi tersebut berada selama ini.

Kebijakan itu, lanjut Oka Digjaya diperketat bagi pengungsi mandiri yang hendak pindah ke posko Sutasoma.

“Supaya tidak ditipu,” ujarnya. Pasalnya, selama ini, pengungsi di posko banyak dikunjungi oleh kerabat mereka sesama pengungsi, namun merupakan pengungsi mandiri.

Petugas pun menyediakan ruang tamu, di depan posko. Ruang tamu ini khusus untuk menerima tamu para pengungsi. Jadi pengunjung yang datang ke posko pengungsian tidak sembarangan masuk ke dalam lokasi peristirahatan.

Di bagian lain, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gianyar, Made Watha, menyatakan, persediaan logistik di posko Sutasoma sejauh ini cukup.

“Untuk sementara, persediaan makanan ini diberikan oleh donator. Tapi dari pemerintah sudah sediakan dana apabila ada yang kurang,” jelasnya.

Terkait keberadaan pengungsi mandiri yang tinggal di luar posko, diakui Watha tetap mendapat perhatian.

“Kami mendata mereka juga di luar posko. Kami punya datanya, itu dihandel oleh Kecamatan,” jelasnya.

Pengungsi mandiri telah memperoleh pendataan termasuk kesehatannya. “Untuk logistik pengungsi mandiri juga ditangani kecamatan. Barusan kami juga sudah drop logistik ke Blahbatuh. Dari sana diteruskan ke titik pengungsi mandiri,” jelasnya.

Berdasar data di posko Sutasoma Rabu (27/9) kemarin, jumlah total pengungsi di Kabupaten Gianyar mencapai 9.818 jiwa.

Khusus di dalam posko Sutasoma, berjumlah sebanyak 596 jiwa yang terdiri dari 63 KK. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah.

Seiring dengan pergerakan pengungsi dari Karangasem maupun yang selama ini tinggal berdesakan di rumah kos-kosan wilayah Kabupaten Gianyar.

RadarBali.com – Pengamanan di posko pengungsian di lapangan Sutasoma, Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar mulai diperketat.

Para pengungsi kini diberikan kartu tanda pengenal. Bagi pengungsi baru yang hendak masuk posko juga diwajibkan menunjukkan KTP maupun rekomendasi dari kelian banjar mereka.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Gianyar AA Oka Digjaya menyatakan, relawan yang mendata masuknya para pengungsi ini tiada lain sebagai upaya pencegahan hal-hal yang tak diinginkan.

“Minimal kalau bawa KTP itu sebagai dasar kami mendata. Karena di sini (posko, red) kami harus pastikan para pengungsi ini aman dan nyaman,” ujar Oka Digjaya.

Dia menjelaskan, apabila ada orang yang asal masuk, maka dikawatirkan akan memberikan dampak buruk.

“Mengingat, waktu pengungsian kemungkinan akan lama. Jadi perlu didata dan diperketat,” tegasnya.

Namun jika pengungsi tak sempat mambawa kartu identitasnya, pihaknya memberikan kebijakan masuk melalui perantara surat keterangan lelihan adat atau dinas di mana pengungsi tersebut berada selama ini.

Kebijakan itu, lanjut Oka Digjaya diperketat bagi pengungsi mandiri yang hendak pindah ke posko Sutasoma.

“Supaya tidak ditipu,” ujarnya. Pasalnya, selama ini, pengungsi di posko banyak dikunjungi oleh kerabat mereka sesama pengungsi, namun merupakan pengungsi mandiri.

Petugas pun menyediakan ruang tamu, di depan posko. Ruang tamu ini khusus untuk menerima tamu para pengungsi. Jadi pengunjung yang datang ke posko pengungsian tidak sembarangan masuk ke dalam lokasi peristirahatan.

Di bagian lain, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gianyar, Made Watha, menyatakan, persediaan logistik di posko Sutasoma sejauh ini cukup.

“Untuk sementara, persediaan makanan ini diberikan oleh donator. Tapi dari pemerintah sudah sediakan dana apabila ada yang kurang,” jelasnya.

Terkait keberadaan pengungsi mandiri yang tinggal di luar posko, diakui Watha tetap mendapat perhatian.

“Kami mendata mereka juga di luar posko. Kami punya datanya, itu dihandel oleh Kecamatan,” jelasnya.

Pengungsi mandiri telah memperoleh pendataan termasuk kesehatannya. “Untuk logistik pengungsi mandiri juga ditangani kecamatan. Barusan kami juga sudah drop logistik ke Blahbatuh. Dari sana diteruskan ke titik pengungsi mandiri,” jelasnya.

Berdasar data di posko Sutasoma Rabu (27/9) kemarin, jumlah total pengungsi di Kabupaten Gianyar mencapai 9.818 jiwa.

Khusus di dalam posko Sutasoma, berjumlah sebanyak 596 jiwa yang terdiri dari 63 KK. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah.

Seiring dengan pergerakan pengungsi dari Karangasem maupun yang selama ini tinggal berdesakan di rumah kos-kosan wilayah Kabupaten Gianyar.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/