RadarBali.com – Informasi terjadinya hujan batu di Desa Dukuh, Kecamatan Kubu, langsung disikapi aparat setempat.
Hingga Selasa (28/11) malam, aparat di tingkat desa hingga kecamatan, belum dapat memverifikasi kebenaran informasi tersebut.
Perbekel Gede Sumiarsa sempat terkejut saat dikabarkan ada hujan batu di Desa Dukuh. Saat hujan batu dilaporkan terjadi, ia kebetulan berada di desa dan tak melihat fenomena hujan batu terjadi.
Pada pukul 15.00, Sumiarsa mengaku ada di rumahnya mengambil sejumlah barang. Ia ada di rumah hingga sekitar pukul 16.30.
“Jam tiga sore saya ada di rumah ambil barang-barang. Saya tidak melihat maupun menemukan fenomena hujan batu. Jangankan batu, abu saja tidak ada,” kata Sumiarsa.
Camat Kubu Made Suartana dan Kapolsek Kubu AKP Made Suadnyana Yasa juga sempat melakukan pengecekan di Desa Dukuh.
Aparat kecamatan melakukan pengecekan di wilayah Banjar Dinas Dukuh dan Banjar Dinas Pandan.
Selain itu aparat juga melakukan pemantauan di sekitar Pura Gunung Sari, Desa Dukuh, yang berjarak sekitar tiga kilometer dari puncak Gunung Agung.
Hasilnya, tidak ditemukan tanda-tanda telah terjadi hujan batu. Pemantauan dilakukan hingga pukul 17.30.
“Kami tidak menemukan adanya hujan batu. Kami mau tanya sama warga juga tidak bisa, warga sudah mengungsi semua,” kata Suartana.
Suartana pun tidak bisa memastikan apakah informasi hujan batu itu benar, atau sekadar isapan jempol. Kalau toh informasi itu benar, ia memastikan hujan batu tidak sampai ke pemukiman penduduk.
“Benar atau tidaknya, kami tidak tahu. Kalau mungkin terjadi, tidak sampai pemukiman penduduk. Mungkin masih di daerah atas lah, dekat-dekat puncak gunung itu.
Karena ka