SINGARAJA – Angin puting beliung atau ngelinus yang menerjang Buleleng sejak Kamis (27/12) pukul 19.00 malam lalu, membuat sejumlah pohon bertumbangan.
Warga pun sempat was-was dengan angin yang makin berhembus kencang pada dini hari.
“Atap seng di kos ribut sekali. Makanya saya sampai terbangun. Saya kira atapnya mau diterbangkan angin. Pokoknya tengah malam itu kencang sekali,” ujar Hari Rizki, salah seorang mahasiswa yang indekos di Kelurahan Banyuning.
Pantauan Jawa Pos Radar Bali, dampak angin puting beliung seperti terjadi di Desa Penyabangan dan Desa Pemuteran.
Pohon tumbang ke arah jalan, hingga mengakibatkan arus lalu lintas tersendat.
Proses pembersihan pun dilakukan oleh warga dan aparat kepolisian secara swadaya.
Selain itu sebuah pohon perindang yang ditanam di halaman SDN 1 Banjar Bali juga sempat tumbang karena tak mampu menahan hempasan angin.
Akibatnya pohon beringin setinggi lima meter itu tumbang.
Beruntung pohon tak sampai menimpa gedung sekolah.
Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng pun langsung membersihkan sisa-sisa pohon.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Buleleng Wayan Duala mengatakan, angin kencang yang terjadi sejak Kamis malam memang sangat berpotensi menyebabkan musibah pohon tumbang.
Pihaknya pun telah melakukan langkah antisipasi dengan memangkas sejumlah pohon perindang yang dianggap berbahaya.
“Beberapa pohon khususnya di sepanjang Jalan Raya Singaraja-Seririt sudah kami pangkas, untuk menekan resiko terjadinya bencana.
Potensi itu tetap ada. Untuk itu kami himbau masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaan,” kata Duala.